Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Mogok Pilot, Merpati Akan Alihkan Penumpang

Kompas.com - 13/05/2012, 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) akan menyatukan sejumlah jadwal penerbangan termasuk mengalihkan calon penumpang kepada maskapai lainnya mengantisipasi jika para pilot Merpati melakukan mogok terbang.

"Kalau memang para pilot benar mogok maka kita menyiapkan solusi yaitu menjadikan satu sejumlah jadwal penerbangan," Humas Merpati Sudarto, ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (13/5/2012).

Sebelumnya, pada Minggu pagi, sebanyak 68 orang pilot maskapai itu menandatangani rencana mogok terbang yang akan dilakukan pada Senin (14/5/2012).

Para penerbang tersebut menuntut agar Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak mengganti Direktur Utama Merpati Sardjono Jhonny Tjitrokusumo.

Menurut Sudiarto, jika aksi mogok benar dilaksanakan dipastikan akan mengganggu operasional penerbangan Merpati yang tidak merugikan masyarakat tetapi kepada perseroan.

"Kalau rute kota-kota besar bisa diantisipasi dengan mengalihkan penumpang kepada penerbangan lain. Tapi yang sulit adalah untuk rute-rute perintis yang hanya diterbangi Merpati. Ini yang menjadi masalah," kata Sudiarto.

Dia mengakui, rencana aksi para pilot tersebut merupakan hak seorang pekerja, namun ada baiknya jika aspirasi tidak dituangkan dalam mogok kerja.

"Kunci utama maskapai penerbangan ada di tangan pilot. Seluruh airline di dunia akan kolaps jika memiliki masalah dengan para pilotnya," tegas Sudiarto.

Menurutnya, dalam kondisi seperti itu mencari pilot pengganti tentu tidak mudah, karena di Indonesia saat ini sangat kekurangan pilot.

Dia menambahkan, jumlah pilot Merpati saat ini sekitar 390 orang, yang melayani sebanyak 178 frekuensi penerbangan di seluruh rute Merpati baik di domestik maupun internasional.

Maskapai yang didirikan pada 6 September 1962 ini, saat ini mengoperasikan sekitar 33 pesawat yang menerbangi sekitar 87 kota tujuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com