Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Setel Baju untuk Darwin Pelawi

Kompas.com - 21/05/2012, 15:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana duka tampak masih menyelimuti Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (21/5/2012). Keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet 100 tampak berdatangan ke rumah sakit.

Sekitar lima orang anggota keluarga almarhum Darwin Pelawi, pilot Pelita Air yang turut menjadi korban pesawat Sukhoi Superjet 100, datang ke posko Disaster Victim Identification (DVI). "Kebetulan saya diminta bawa baju untuk Pak Darwin kenakan nanti," ujar Santa Fransisca, istri Darwin, saat ditanya perihal kedatangannya.

Dua pasang seragam, terdiri dari satu setel jas serta satu setel seragam pilot dibawanya untuk dikenakan di jenazah suaminya esok, saat penyerahan dari DVI ke keluarga di Halim Perdanakusuma.

Santa mengungkapkan dirinya serta seluruh keluarga telah siap melihat jenazah suaminya, apapun kondisinya. "Kalau saya siap. Tapi nanti didampingi dari keluarga yang lain ya, kan maksimal bertiga," lanjutnya.

Jenazah almarhum Darwin, direncanakan akan dimakamkan di San Diego Hills, Krawang, Jawa Barat usai diserahkan ke pihak keluarga, Rabu (23/5/2012) mendatang di Halim Perdanakusuma. "Upacara jadi upacara secara Kristen. Tapi kita di rumah duka juga tetap dilakukan upacara keagamaan," lanjutnya.

Ketika ditanya tanggapan mengenai penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Rusia yang dinyatakan tertutup, ia tidak mempermasalahkannya. Sebab baginya dan keluarga yang terpenting adalah jenazah suaminya telah teridentifikasi. "KNKT sudah wewenang mereka ya, enggak dipermasalahkan, yang penting sudah teridentifikasi," ujarnya.

Meski demikian, ia sebagai pihak yang dirugikan, tetap berharap penyelidikan terhadap penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan 45 orang tersebut dilakukan secara transparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com