Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Taman di Jakarta Utara Tak Terawat

Kompas.com - 24/05/2012, 19:35 WIB
Hidayatul Fajri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah taman kota dan jalur hijau di Jakarta Utara tampak tidak terawat. Beberapa taman tampak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (24/5/2012), taman-taman tersebut kondisinya sudah kumuh. Salah satunya taman di area jalur hijau sepanjang bantaran Kali Sunter dan Taman Kompleks UKA, Kecamatan Koja.

Di sepanjang sisi Kali Sunter, tak jauh dari Mal Artha Gading, area yang seharusnya berfungsi sebagai jalur hijau, kini tampak kumuh. Warung-warung liar memadati area jalur hijau sepanjang Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Kelapa Gading Barat.

Selain itu, sepanjang area tersebut juga digunakan warga untuk meletakkan barang-barang bekas dan rongsokan, bahkan di sepanjang area tersebut sudah dibangun toilet umum dan MCK.

Seorang pedagang di bantaran kali tersebut yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sebenarnya ia mengetahui larangan mendirikan bangunan di area tersebut. Ia mengatakan, dirinya terpaksa berjualan di tempat tersebut guna mencari uang tambahan untuk keperluan sehari-hari. "Sebenarnya memang tidak boleh berjualan di sini, tapi mau gimana lagi, untuk cari makan," ujarnya.

Ia juga menambahkan, pernah ada petugas yang menertibkan area tersebut. Penertiban tersebut dilakukan oleh pihak kecamatan untuk dijadikan taman. "Dua tahun lalu pernah ada penertiban, kami langsung bongkar sendiri, tapi setelah itu kembali lagi berjualan di sini," katanya.

Sementara itu, taman di Komplek UKA kondisinya juga tidak terawat. Taman tersebut kini telah dibangun mushola dan PAUD dengan dana swadaya masyarakat. Saat ini hanya menyisakan sekitar seperempat area yang dijadikan untuk taman. Kondisi taman diperburuk dengan perilaku perusakan warga.

Di taman tersebut banyak sekali coretan cat semprot di dinding pagar taman. Tempat duduk taman dan permainan yang ada pun tampak rusak. Selain itu adanya Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang ada di seberang taman tersebut menambah kumuh lokasi tersebut, karena gerobak sampah diparkir di sekitar area taman, sehingga banyak sampah yang berceceran.

Selain di dua lokasi tersebut ada sejumlah taman kota yang juga tidak terawat, di antaranya di Taman Volker di Jl RE Martadinata, Kecamatan Tanjung Priok dan Taman Rawa Badak Utara, di Kecamatan Koja. Di taman tersebut pagar banyak yang hilang dan coret-coretan di pagar taman.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catherine Suryowati mengatakan, Pemerintah tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki dan menata area jalur hijau di sepanjang bantaran Kali Sunter. "Kami tidak ada anggaran untuk menata, hanya ada anggaran untuk pemeliharaan," ujarnya saat dihubungi via ponsel.

Catherine menambahkan, untuk mengurus permasalahan bangunan liar yang ada di sepanjang bantaran Kali Sunter tersebut, Dinas Pertamanan DKI Jakarta menyerahkan kepada Pemerintah Kota Jakarta Utara. "Untuk penanganan tersebut, bisa ditanyakan kepada wali kota, di sana ada Satpol PP yang bertugas untuk melakukan penertiban," kata Catherine.

Sementara itu untuk permasalahan taman di Komplek UKA, Koja, Catherine mengatakan, taman kota seharusnya bebas dari bangunan. "Jika memang lahan tersebut diperuntukkan sebagai taman kota, dalam peraturan tidak boleh ada bangunan yang berdiri di sana. Sesuai peraturan harus dibongkar. Untuk pembongkaran kami serahkan kepada wali kota," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com