Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat: Kampanye Hitam Makin Marak

Kompas.com - 09/06/2012, 10:31 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengajak untuk membalas fitnah, baik yang ditujukan kepada dirinya maupun PKS dengan tetap berbuat baik.

"Meningkatnya suhu politik Ibu Kota menjelang Pilkada, Juli mendatang, ditandai dengan maraknya praktik kampanye hitam," ujar Hidayat, Sabtu (9/6/2012). Hidayat sempat dilarang menjadi khatib shalat Jumat di Kepulauan Seribu, dan relawannya sempat ditodong senjata.

Pada Kamis (7/6) lalu, seorang warga memergoki petugas Dinas Sosial DKI Jakarta tengah berkampanye hitam menggunakan pengeras suara dengan menyebut "PKS anti-Maulid, PKS anti-Tahlil" di kawasan Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Mirisnya, kata Hidayat, petugas tersebut datang menggunakan mobil dinas bergambar salah satu calon gubernur. "Kita tidak akan membalas fitnah yang datang kepada kita dengan fitnah juga, tetapi akan kita buktikan dengan perbuatan. Kita doakan saja mereka yang membuat dan menyebarkan fitnah itu diberikan petunjuk oleh Allah agar dapat kembali ke jalan yang benar," ungkap Hidayat yang pada Jumat pagi kemarin mengadakan zikir dan tahlil di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Mantan Presiden PKS ini juga menyayangkan berbagai fitnah yang selama ini beredar dengan menyebut PKS anti-Maulid. Bila dia dipercaya warga Jakarta menjadi gubernur, Hidayat mengungkapkan, dia akan menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Balai Kota.

Nurjanah, warga Kelurahan Bangka, Kemang, sekaligus koordinator pengajian zikir dan tahlil, mengaku kaget dengan isu yang menyebut Hidayat dan PKS anti-Maulid. "Jujur saya merasa kaget mendengar isu di masyarakat yang mengatakan Ustaz (Hidayat) anti-Maulid, Ustaz anti-Yasinan. Jelas-jelas di rumahnya aja banyak buku Surat Yasin," ungkap Nurjanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com