Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Tak Tahu Nama Calon-calon Gubernur Jakarta

Kompas.com - 12/06/2012, 01:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta akan berlangsung kurang dari satu bulan lagi. Namun, sebagian masyarakat Jakarta tak tahu siapa saja calon gubernur yang akan bertarung. Masyarakat Jakarta juga banyak yang tidak tahu kapan hari pencoblosan berlangsung.

Demikian hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia (Puskapol UI) sejak 24 Mei hingga 4 Juni kepada 594 responden. Hasil survei ini disampaikan peneliti Puskapol Dirga Ardiansyah di Jakarta, Senin (11/6/2012).

Berdasarkan survei, 65 persen responden mengaku tidak mengetahui jumlah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertanding pada Pemilukada DKI 2012, sementara sekitar 64 persen responden juga tercatat belum tahu nama-nama pasangan calon. Sementara, sekitar 57,9 persen responden juga mengaku belum mengetahui secara tepat jadwal pelaksanaan Pemilukada DKI 2012.
    
"Padahal KPU Jakarta telah mengumumkan enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub dan cawagub)  yang lolos dalam Pemilukada DKI 2012 pada 11 Mei silam," terang Dirga.     

Ia mengungkapkan, hasil survei menyebutkan sebanyak 42 persen responden mampu menjawab benar pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada 11 Juli 2012.  "Sisanya sebanyak  58 persen responden  tidak tahu atau salah menyebutkan waktu pelaksanaan Pemilukada DKI 2012," ungkapnya.
    
Responden, lanjut Dirga, cenderung bisa menjawab bahwa Pemilukada dilaksanakan pada bulan Juli, namun salah dalam menyebutkan tanggal pelaksanaannya (tanggal 11).

Curiga

Ia mengatakan, rendahnya antusiasme dan optimisme masyarakat disebabkan oleh kecurigaan masyarakat akan tingginya potensi kecurangan dalam Pemilukada. Hasil survei, mencatat sekitar 55 persen responden merasa pesimis bahwa pesta demokrasi lima tahunan ini  minim dari kecurangan dan korupsi.
    
"Bahkan sebanyak 40,7 persen responden yakin akan ada praktik pembagian imbalan menjelang hari pemilihan," ujarnya.

Menurut Dirga, penyampaian informasi Pemilukada DKI 2012 adalah televisi sebagai sumber informasi utama. Televisi merupakan media yang sering ditonton, setidaknya 53 persen responden mengaku memperoleh informasi pelaksanaan pemilukada DKI dari televisi.
    
"Namun patut diduga sebanyak 47 persen responden  yang tidak memperoleh informasi pemilukada melalui televisi disebabkan belum adanya iklan layanan masyarakat oleh KPU DKI yang secara luas disiarkan melalui televisi," paparnya.
    
Dirga menjelaskan, suratkabar bukan sumber informasi utama bagi warga Jakarta karena hanya sebagian kecil responden mengaku memperoleh informasi Pemilukada melalui suratkabar dibandingkan dengan media TV dan spanduk atau baliho yang dinilai lebih baik. Terbukti sebanyak 25 persen responden mengaku mengetahui informasi Pemilukada dari spanduk/baliho di luar ruang.
    
"KPU DKI Jakarta harus meningkatkan kinerja sosialisasi Pemilukada kepada warga. KPU DKI harus lebih mensosialisasikan seperti jadwal, tahapan, dan figur calon, untuk meningkatkan partisipasi warga di hari pencoblosan," kata Dirrga.
    
Sementara Ketua Kelompok Kerja Sosialisasi KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno menegaskan, pihaknya telah bekerja secara maksimal dalam melakukan sosialisasi Pemilukada DKI 2012.
    
"Seluruh metode kegiatan sosialisasi, baik tatap muka hingga menggunakan media sudah dilakukan secara optimal," katanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com