Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Pastikan Belum Ada Kabar TKI Tewas di Homs

Kompas.com - 13/06/2012, 02:22 WIB

JAKARTA, SELASA - Duta Besar RI untuk Suriah Wahib, Selasa (12/6), mengaku masih belum mendapat informasi adanya tenaga kerja Indonesia yang tewas di wilayah Homs, seperti dilaporkan oleh Migrant Care.

Kabar tewasnya tenaga kerja Indonesia (TKI) itu diperoleh dari seorang TKI, Sri Dewi (30), di Damaskus. Sri yang sudah bekerja lebih dari setahun sebagai pekerja rumah tangga sebelumnya menghubungi kakaknya di kampung melalui layanan pesan pendek.

Dalam pesan itu dia bercerita soal kematian dua temannya. Sang kakak, Rasminto, di Ngawi lalu melaporkan cerita Sri tadi ke posko Migrant Care di Ngawi.

”Saya mendapat kabar dari Sri lewat SMS kalau kedua temannya tewas tertembak saat terjadi serangan bom. SMS tersebut dikirim lima hari lalu,” tutur Rasminto saat dihubungi kemarin siang.

Sementara itu, saat dihubungi Kompas melalui telepon, Sri mengatakan, ”Dua teman saya itu namanya Ani asal Cianjur dan Aminah asal Sukabumi. Rumah majikan Ani hancur dibom, sementara Aminah tewas tertembak di rumah majikannya.” Sri juga mengaku telah beberapa kali menghubungi Kedutaan Besar RI soal itu.

Menurut Sri, majikan Ani dan majikannya berteman. Sang majikan memberitahunya kalau seluruh anggota keluarga majikan Ani tewas lantaran rumah mereka hancur dibom.

”Enggak ada yang selamat kata majikan saya. Saya juga baca nama-nama korban di televisi. Sejak itu mereka berdua tidak bisa lagi saya kontak,” ujar Sri.

Sri mengaku sangat ketakutan dan minta KBRI segera memastikan kabar dan mencari keberadaan kedua rekannya itu. Akan tetapi, sampai sekarang tidak ada perkembangan.

Saat dihubungi, Dubes Wahib mengaku langsung mengecek ke petugas KBRI yang ditugaskan di Homs untuk mencari kepastian isi pengaduan itu.

”Sampai sekarang tidak ada laporan ada TKI tewas di Homs. Ada TKI namanya mirip-mirip, Minah binti Turihasan asal Cianjur. Tapi kalau Minah itu justru mau kita bawa ke KBRI, bersama beberapa TKI lain, untuk dipulangkan ke Tanah Air tanggal 17 Juni besok,” ujar Wahib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com