Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Kunjungi Keluarga Korban Tewas

Kompas.com - 21/06/2012, 18:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono mengunjungi kamar jenazah RSAU Esnawan Antariksa, Kamis (21/6/2012) siang. Kedatangan Panglima TNI untuk melihat kondisi korban dan juga memberikan kekuatan kepada para keluarga korban.

Panglima TNI tiba di kamar jenazah sekitar pukul 17.30 WIB didampingi istrinya. Panglima TNI sempat berkomunikasi dengan keluarga korban kru pesawat Fokker 27 yang tewas dalam kecelakaan itu yakni Letda PNS Ahmad Syahroni.

Kepada keluarga Syahroni, Panglima TNI mengatakan keluarga harus tabah menghadapi peristiwa ini. "Ibu yang sabar. Tabah, karena bapak meninggal syahid, dalam tugas," tutur Agus.

Hingga kini, sudah ada sembilan korban tewas yang dibawa ke kamar jenazah. Sebanyak enam orang di antaranya adalah anggota TNI Angkatan Udara, sementara tiga orang lainnya adalah anak dan orang tua dari Mayor Yohannes.

Berikut daftar sembilan orang tewas yang dihimpun dari rumah duka RSAU Esnawati Antariksa, Halim: 1. Mayor Penerbang Heri Setiawan (pilot). 2. Kapten Tek Agus Supriadi 3. Letda Penerbang Ahmad Syahroni (kru). 4. Serma Simmulato 5. Serka Wahyudi 6. Sertu Purwo Adianto 7. Brian, anak dari Mayor Yohannes 8. Keponakan Mayor Yohannes yang belum diketahui namanya 9. Orang tua Mayor Yohannes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com