B Josie S Hardianto, Erwin Edhi P, dan Nasrullah Nara
Harian ”Kompas” Senin hingga Sabtu (25-30 Juni) menurunkan laporan Ekspedisi Tanah Papua. Ini merupakan ekspedisi kedua setelah sebelumnya dilakukan ekspedisi serupa pada 2007, mencakup wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
***
Kecakapan budidaya karet diperolehnya saat belajar di SMKN 1 Sota di perbatasan RI-Papua Niugini. Hari itu ia mendapat 15 kilogram lembaran karet basah. Pedagang dari Merauke datang membeli karetnya seharga Rp 10.000 per kilogram.
Karet kini telah menggeser budaya hidup sebagian warga Kampung Erambu, terutama para pemuda seperti Beni.
Adik sepupu Beni, Erman Kosnan (18), yang kini masih belajar di SMKN 1 Sota, bercita- cita beternak ayam petelur.
Beni dan Erman ”gemas” ketika melihat anak-anak sebaya mereka hanya berpangku tangan dan suka mabuk-mabukan. ”Mau jadi apa nanti kalau hanya bermalas-malasan begitu terus?” ujar Erman.
Sayangnya, dukungan untuk memperkuat kemandirian warga acap kali tidak tepat guna. Di Kampung Erambu sejak tiga tahun lalu berdiri bangunan pasar kampung. Di seberangnya berdiri gudang pupuk dan tangki instalasi air bersih. Semuanya semipermanen dengan biaya sekitar Rp 1 miliar.