Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke: Proyek JEDI Kurangi 30 Persen Banjir Jakarta

Kompas.com - 02/07/2012, 20:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pengendalian banjir melalui normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta atau lebih dikenal dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) diharapkan akan mengurangi tekanan banjir di Jakarta sebesar 30 persen. Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat melakukan tinjauan Cengkareng Drain di Jakarta Barat, Senin (2/7/2012).

"Diharapkan melalui proyek ini dapat menekan banjir Jakarta sampai 30 persen, setelah sebelumnya, proyek Banjir Kanal Timur sudah menekan 40 persen banjir Jakarta. Perlahan tapi pasti, proyek ini akan mengurangi banjir di Jakarta," ujar Foke, sapaan Fauzi Bowo, saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin.

Saat ini, proyek JEDI sendiri sudah memasuki tahap tender. Foke mengatakan, penawaran tender proyek JEDI ini bersifat internasional dan sudah ada 14 perusahaan yang telah mengajukan penawaran, delapan di antaranya dari luar negeri, seperti Korea, China, India, dan Taiwan.

Foke menambahkan, proyek ini sangat penting dan pendanaannya antara lain didapatkan dari Bank Dunia. Anggaran yang dianggarkan untuk merealisasi JEDI mencapai 176,1 juta dollar AS yang sebagian besar berasal dari pinjaman dunia. Realisasi proyek JEDI akan dilakukan secara bertahap dan dibagi kedalam tujuh paket pengerjaan. Tiga paket di antaranya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI dengan nilai 100,5 juta dollar AS, dua paket lain oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dengan nilai 53,2 juta dollar AS, dan dua paket sisanya oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan nilai 22,4 juta dollar AS.

Proyek JEDI ini mencakup daerah kumuh di sepanjang Banjir Kanal Barat, Pakin, Kali Besar, Jelakeng, Sunter Hulu, Krukut-Cideng dengan populasi penduduk sekitar 173.000 jiwa. "Kawasan ini nantinya akan dirapikan sehingga menjadi kawasan yang lebih bersih dan layak huni," kata Foke.

Foke memaparkan, pengerjaan proyek tersebut dilakukan berdasarkan standar ramah lingkungan. Pengerukan lumpur dan sampah akan dilakukan secara terpisah. "Lumpurnya akan ditiriskan ke Ancol dengan truk kedap air dan sampahnya akan dibuang ke Bantar Gebang, Bekasi. Kami juga akan mengawasi secara ketat pengerjaan kontraktor," kata Foke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com