Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Layang Transjakarta Harus Segera Dibangun

Kompas.com - 18/07/2012, 15:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Iskandar Abubakar, mengatakan harus segera dibangun jalan layang khusus Transjakarta. Hal ini disampaikannya dalam Diskusi mengenai Pembangunan Jalan Layang Khusus Transjakarta, di Kementerian Perhubungan Jakarta.

"Melalui keberadaan jalan layang khusus Transjakarta dapat memperlancar arus laju Transjakarta. Permasalahan transportasi yang ada di Jakarta, pembangunan jalan layang khusus untuk Transjakarta bisa dimulai pada jalur-jalur strategis, tetapi dengan right of way minim," kata Iskandar Abubakar, dalam Diskusi tentang Pembangunan Jalan Layang Khusus Transjakarta, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/7/2012).

Pembangunan itu dilakukan sebagai solusi yang dapat menghilangkan level crossing yang berarti dapat diseberangi masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan sistem Transjakarta menjadi fully segregrated. Untuk mewujudkan itu harus dilakukan dengan langkah membangun flyover dipersimpangan khusus Bus Rapid Transit dan membangun underpass di persipangan khusus BRT.

"Seperti Jalan Pasar Raya Minggu untuk Transjakarta Koridor Manggarai-Universitas Indonesia Depok dan Jalan Raya Ciledug untuk Transjakarta Koridor Blok M-Ciledug," kata Iskandar.

Pemerintah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mengambil pelajaran dari kisah sukses Xiamen di China dan Nagoya di Jepang. "Kedua negara tersebut berhasil mengembangkan angkutan massalnya berbasis jalan layang, karena itu pembangunan jalan layang bus transjakarta harus segera dilaksanakan," ujarnya.

Dibandingkan dengan transportasi publik di negara lain, kapasitas dan kecepatan Transjakarta termasuk rendah. Di Guangzhou, misalnya, transportasi publiknya memiliki daya angkut 25.000 penumpang per jam dengan kecepatan rata-rata 25 kilometer per jam. Pada Trans Mileno, Bogota, daya angkut mencapai 35.000 penumpang per jam dengan kecepatan 25 kilometer per jam.

Iskandar menyatakan kapasitas Transjakarta hanya sebesar 5.000 penumpang dengan kecepatan 21 kilometer per jam. "Jalan layang menjadi salah satu solusi agar kecepatan dan daya angkut Transjakarta bisa meningkat. Hal itu dinilai lebih bisa menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik," kata Iskandar.

Adapun, seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Sarwo Handayani mengatakan bahwa koridor busway dengan rute Ciledug-Blok M akan menjadi prioritas pembangunan selanjutnya. "Memang jalur tersebut prioritas karena lalu lintas di situ sangat padat. Nantinya pada koridor itu akan dibuatkan jalur layang," kata Yani, sapaan akrab Sarwo Handayani, saat jumpa pers di Balaikota, Jakarta, Rabu (4/7/2012), lalu.

Kendati demikian, pihaknya masih mengkaji tentang penggunaan jalur layang tersebut. "Ada empat jalur pada jalur layang tersebut. Jadi kalau hanya untuk bus Transjakarta saja sayang. Tapi masih dikaji apakah bisa juga dilintasi kendaraan lainnya," ujar Yani.

Jalur layang ini direncanakan dibangun sepanjang tiga kilometer yang terbentang dari Paku Buwono hingga Ciledug. Dana yang akan digunakan untuk membangun jalur ini disiapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com