Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kekerasan Anak di Depok Marak ?

Kompas.com - 23/07/2012, 20:47 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Belum hilang ingatan mengenai kekerasan yang dilakukan Amn (13) awal tahun ini di Cinere, Kota Depok. Kekerasan lebih keji terjadi dengan tersangka A (14).

Kedua kasus ini melibatkan anak-anak sebagai pelaku, dan keduanya terjadi di Kota Depok. Padalah kota ini mendeklarasikan diri sebagai kota layak anak.

Mengapa kekerasan yang melibatkan anak sering terjadi di Depok? "Banyak aspek yang mempengaruhi. Faktor kerentanan anak sebagai korban dan pelaku kekerasan banyak sekali di Depok. Persoalan kota ini sudah seperti kota besar," tutur Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Senin (23/7/2012).

Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak menilai hal serupa. Depok saat ini tumbuh menjadi kota besar, persoalannya mirip dengan persoalan ibu kota.

Menurut Arist pertumbuhan pusat perbelanjaan dan tingkat konsumerisme sangat tinggi. Begitu pun perkembangan fisik kota yang luar biasa pesatnya. Namun fenomena ini berbeda dengan kondisi sosial masyarakatnya yang belum disiapkan dengan baik.

"Ada gap gaya hidup antara orang miskin dan kaya yang semakin lebar," katanya.

Salah satu contohnya adalah A (14), tersangka kasus pembunuhan ayah dan anak di Bojong Gede Bogor. A warga sawangan Depok ini besar dari keluarga miskin. Dua tahun terakhir ini, ia tidak melanjutkan sekolah. Sehari-hari dia bekerja sebagai pemulung.

Kondisi seperti ini, kata Arist, bisa memicu orang melakukan tindakan irasional.

Harusnya Pemkot Depok memberikan akses keluarga miskin seperti itu, untuk mendapatkan pendidikan. Begitu pun dengan penyediaan ruang-ruang kreativitas.

Fakta ini didukung oleh data Komnas Perlindungan Anak. Di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi tercatat 139 anak melakukan kekerasan di semester pertama tahun 2012. Dari data itu, 18 persen di antaranya dari Kota Depok. Data ini cenderung meningkat. Sepanjang tahun lalu, terdapat 189 anak terlibat kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com