Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Kecelakaan karena Faktor Manusia

Kompas.com - 26/07/2012, 10:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan kecelakaan lalu lintas terjadi dalam sepekan di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Korban-korban jiwa pun berjatuhan. Dari kasus-kasus kecelekaan itu, sebanyak 90 persen di antaranya disebabkan karena faktor manusia (human error). Disiplin pengendara dalam berlalu lintas dinilai masih rendah, sehingga memicu terjadinya kecelakaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, Kamis (26/7/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah. Hal ini pun terlihat dari kasus-kasus kecelakaan yang ada, 90 persen di antaranya karena faktor manusia," ujarnya.

Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, telah terjadi 111 kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2012 pada tanggal 16-22 Juli 2012. Dari situ, sebanyak 137 orang menjadi korban dengan rincian 21 orang meninggal dunia, 45 orang luka berat dan 71 orang luka ringan.

"Jika dibandingkan dengan jumlah kecelakaan H-7 pelaksanaan operasi, jumlahnya memang menurun 25 persen," kata Budiyanto.

Kerugian materil akibat kecelakaan selama sepekan itu juga cukup besar mencapai Rp 309.000.000. Kecelakaan-kecelakaan itu, lanjut Budiyanto, terjadi pada dini hari, di mana konsentrasi pengemudi bisa jadi menurun karena mengantuk. Berdasarkan data yang ada, waktu kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi pada pukul 03.01-06.00 yakni 21 kasus.

Kepolisian juga mencatat ada 87 lokasi rawan kecelakaan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Di antaranya yakni Jalan kramat Raya, Senen; Sekitar Bundaran HI, Jalan MH Thamrin; Jalan Soeryopranoto, Jakarta Pusat; sepanjang Jalan TB Simatupang; Jalan Raya Kalimalang; dan Jalan Cakung-Cilincing.

Untuk mengantisipasi kecelakaan, Budiyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya preventif, preemptive, dan penegakkan hukum. "Kalau malam hari akan kami periksa urine untuk cek ada minuman, atau narkoba. Selain itu, kelengkapan surat-surat juga dilihat," kata Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com