Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Laporkan Selebaran SARA dari Kelurahan

Kompas.com - 26/07/2012, 13:01 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012, berbagai aksi kampanye hitam dilancarkan, termasuk dengan menebar isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Tim sukses Joko Widodo-Basuki T Purnama kembali menemukan kampanye hitam bermuatan SARA di daerah Jelambar Baru, Jakarta Barat.

Tim sukses Jokowi-Ahok itu menemukan selebaran berisi seruan untuk tidak memilih pasangan nomor urut tiga karena agama yang dianut oleh calon tersebut. "Ini berbahaya sekali, bisa memicu konflik horizontal. Kami sudah laporkan masalah ini ke Panwas," kata tim advokasi Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, Kamis (26/7/2012) di Jakarta.

Namun, hingga saat ini kasus kampanye hitam tersebut belum diproses karena saksi yang berkaitan dengan masalah ini sulit untuk hadir. Untuk itu, pihak Jokowi-Ahok sedang mengatur waktu agar yang bersangkutan dapat hadir. "Saksinya belum dibawa. Tinggal atur waktu saja, kan saksi ini kerja. Kalau disuruh datang hanya untuk isi berita acara, siapa nanti yang akan nanggung biaya hariannya jika ia tidak masuk kerja?" ujar Denny.

Mengenai batas waktu proses pelaporan yang hanya 14 hari, Denny mengatakan tidak ada masalah. Menurutnya, pihaknya sudah berusaha untuk menguraikan masalah ini agar ke depannya tidak lagi terjadi kampanye hitam dengan membawa isu SARA. "Memang jangka waktunya 14 hari dari laporan. Jika lebih dari itu, maka kedaluwarsa aduannya. Tapi ya sudah, tidak apa. Yang penting di sini kami sudah berusaha," kata Denny.

Sementara itu, berdasarkan formulir pelaporan pelanggaran Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tertanggal 20 Juli 2012, Wakil Ketua PDI-P Ranting Kelurahan Jelambar Baru Wahyudi Gunawan menyampaikan laporan seorang ibu rumah tangga berinisial I. Ia menyerahkan barang bukti berupa rekaman percakapan dengan I lewat telepon genggam dan selembar fotokopi kampanye gelap yang menyudutkan pasangan nomor urut tiga.

Dalam rekaman itu, I mengaku bahwa selebaran berisi kampanye hitam untuk Jokowi-Ahok didapat dari Kantor Kelurahan Jelambar Baru untuk dibagikan kepada warga. Dalam selebaran gelap itu, disebutkan bahwa kemenangan Jokowi-Ahok identik dengan kemenangan etnis dan agama tertentu. Selanjutnya, pada akhir selebaran, ada pesan untuk memperbanyak selebaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com