Menjemput Rezeki dari Berjualan Takjilan

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, pemandangan yang kerap dijumpai adalah membludaknya jumlah penjual takjilan. Mereka, ada yang sehari-harinya biasa berdagang makanan, ada pula yang pedagang musiman. Model berdagangnya pun cukup kreatif. Ada yang hanya menggelar lapak sederhana, sebuah meja dengan beraneka menu berbuka puasa, ada yang menggunakan mobil untuk menarik perhatian.

Salah satunya yang bisa ditemukan di kawasan Centra Primer Baru Barat, Puri Kembangan, Jakarta Barat. Tak sedikit yang melihat peluang rezeki dengan berjualan takjilan selama bulan Ramadhan. Saromah, warga Meruya Ilir, misalnya. Ia berdagang takjilan dengan menggunakan mobil, sekaligus menyediakan lesehan bagi para pengunjung yang akan berbuka.

"Bukan hanya takjil yang kami jual disini, segala lauk untuk makan nasi kami sediakan berikut tempat makan berupa lesehan," kata Saromah, saat dijumpai, Jumat (27/7/2012) lalu.

Ia mengatakan, dirinya sengaja membuka dagangan ini di Sentra, karena tempat ini pusat warga Kembangan berkumpul menjelang buka puasa. Bagaimana dengan keuntungan yang diraupnya? Saat ditanya mengenai hal ini, Saromah mengakui penghasilannya dua kali lipat jika dibandingkan hanya berjualan di rumah. 

"Pemasukan kalau hari Minggu sampai Rp 2 juta berjualan di sini. Kalau hari biasa Rp 1 juta - Rp 2 juta, tapi kalau di rumah paling Rp 1 juta," ujarnya.