Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Bawa Isu SARA, Bakal Kecele

Kompas.com - 31/07/2012, 10:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hadjriyanto Y Thohari menilai langkah tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang mengangkat isu primordial atau menyangkut suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) tidak akan ampuh untuk menarik suara di Pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, menurut dia, pemilih di Jakarta sangat rasional dan cair.

"Kalau isu-isu bersifat primordial diangkat untuk menaikkan raihan suara, pasti akan kecele," kata Hadjriyanto di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Hal itu dikatakan Hadjriyanto ketika dimintai tanggapan atas pernyataan "Raja Dangdut", Rhoma Irama, bahwa kampanye dengan mengusung isu SARA dibenarkan. Rhoma yang merupakan juru kampanye pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli juga mengimbau jemaah untuk memilih pemimpin yang seiman.

Hadjriyanto mengatakan, sikap pemilih di Ibu Kota yang tidak bersifat tradisional dan tidak fanatik sudah terbukti sepanjang pemilu di Jakarta. Partai Golkar tak bisa memenangi pilkada di Jakarta meskipun berjaya ketika Orde Baru.

Fakta lain, lanjut politisi Partai Golkar itu, bisa dilihat dari perolehan suara pemilu legislatif di Jakarta pascareformasi. "Pemilu 1999, PDI-P yang menang. Tahun 2004 PKS. Tahun 2009 berbeda lagi, ke Demokrat. Ini membuktikan pemilih Jakarta rasional dan cair," kata dia.

Hadjriyanto menilai, isu SARA akan positif jika calon gubernur atau wakil gubernur yang mengungkapkan latar belakang dirinya. Dia memberi contoh sikap calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney, yang secara terbuka mengakui dari sekte Mormon.

Sebaliknya, ketika isu SARA diangkat oleh pihak lawan politik, dia mengatakan bahwa hal itu akan menimbulkan konotasi negatif. Namun, menurut Hadjriyanto, jika melihat karakteristik warga Jakarta yang rasional, maka warga akan berpikir tidak ada urusan dengan latar belakang SARA calon pemimpinnya.

"Wong yang saya pilih itu orang yang dipercaya untuk kelola Jakarta, terlepas dari agamanya. Jadi, isu-isu primordial tidak akan bawa manfaat dan juga tidak akan distruktif karena pemilih Jakarta sangat rasional. Jadi, positif aja," kata Hadjriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com