Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pun Gubernurnya, Jakarta Tetap Macet

Kompas.com - 01/08/2012, 20:41 WIB
Adri Prima

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI Jakarta memasuki putaran kedua. Berdasarkan pengalaman, sangat sedikit gubernur yang dapat dikategorikan berhasil dalam memimpin Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Khatibul Umam Wiranu, anggota DPR-RI dari Partai Demokrat pada acara diskusi yang diadakan di Institut Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2012).

"Banjir, kemacetan, kesehatan, pendidikan, dan kependudukan merupakan lima persoalan prioritas yang harus diatasi secepat mungkin," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa persoalan-persoalan tersebut juga ditunjang oleh perilaku masyarakat seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, berkendara tanpa aturan, dan sebagainya. "Realita seperti ini yang sebenarnya menjadi kendala," katanya.

Menurut Umam, untuk masalah banjir dan kemacetan, siapa pun yang memimpin Jakarta akan sangat sulit mencari solusinya. Namun, ia menganggap gubernur terakhir sudah cukup berhasil, pasalnya siklus banjir 5 tahunan tidak terjadi pada 2012 serta titik-titik genangan air terus berkurang.

Akan tetapi, untuk masalah kemacetan, Umam menyampaikan pesan yang bernada pesimis. Berdasarkan data yang yang diperoleh, sangat mustahil untuk mengatasi kemacetan.

Ia setuju bahwa prediksi Jakarta akan mengalami macet total pada 5-10 tahun ke depan sangat masuk akal. Data dari Polda Metro menyebutkan penambahan kendaraan bermotor mencapai 2.150 per hari, terdiri dari 550 roda empat dan 1.600 roda dua ditambah lagi dengan 1,3 juta kendaraan komuter dari luar Jakarta.

"Di saat jumlah kendaraan naik rata-rata 9,5 persen per tahun, ruas jalan justru hanya meningkat 0,01 persen per tahun," jelasnya.

Umam menambahkan, kompleksitas dan problematika persoalan Jakarta semakin tinggi dari tahun ke tahun. Sehingga siapa pun kandidat yang menang ditantang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com