Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tak Tahu Sabur Homoseksual

Kompas.com - 02/08/2012, 19:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meninggalnya Sabur (45) dalam kondisi mengenaskan mengejutkan keluarganya. Apalagi terungkap bahwa Sabur yang berprofesi sebagai instruktur senam itu ternyata korban pencurian dengan kekerasan, bermoduskan kencan sesama jenis.

"Dia orangnya pendiam, rajin salat. Kita nggak tahu kalau dia sampai suka sama laki-laki," ungkap kakak korban, Nurlaili, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/8/2012).

Nur menceritakan, dengan sosok yang pendiam itu, keluarga tak banyak tahu soal gaya hidup dan lingkungan pertemanan Sabur di komunitas penyuka sesama jenis. Sabur juga tidak pernah mengenalkan teman-temannya, termasuk kekasihnya.

"Selama ini dia nggak pernah bawa pacarnya. Sampai sekarang dia belum nikah. Kami sekeluarga tidak tahu ternyata dia bisa seperti ini," imbuh Nur berusaha menahan tangis.

Perempuan setengah baya ini juga menuturkan bahwa rencananya keluarga akan menjodohkan Sabur Lebaran.

"Kita sudah ada rencana untuk menjodohkannya, tapi ternyata tidak kesampaian dan dia harus meninggal seperti itu," ujar Nur berkaca-kaca.

Sebelumnya diberitakan, mayat Sabur ditemukan di kamar kos-kosan di Jalan Mampang Prapatan VII nomor 8K, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada 14 Juli 2012. Saat ditemukan, tubuh Sabur dalam keadaan tanpa busana dengan tangan terikat tali rafia dan kaki dililit ikat pinggang. Tubuh korban saat itu telah dipenuhi belatung dan mengeluarkan bau busuk.

Polisi telah membekuk 4 orang pelaku dalam kasus ini. Mereka adalah HG alias FR (34), AS alias AN (23), AL alias DM (34), dan DD (27). HG ditangkap bersama AS pada 25 Juli 2012 pukul 18.30 WIB di atas bus jurusan Merak-Bandung. AL ditangkap pada 26 Juli 2012 pukul 15.10 WIB di rumah kos Opak Tapa, Kayu Manis, Jakarta Timur dan DD ditangkap pada 30 Juli 2012 pukul 13.00 WIB di Banyuasin, Sumatera Selatan. Sementara seorang lainnya yakni PT masih buron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com