Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Indikasi Kebohongan Kasus Nissan Juke Terbakar Dibeberkan

Kompas.com - 07/08/2012, 18:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima bulan sudah kasus kematian Olivia Dewi (17), yang hangus terbakar di dalam mobil Nissan Juke miliknya, berlalu. Namun, penyebab terbakarnya mobil yang baru berumur 4 bulan tersebut masih misterius hingga saat ini.

Ayahanda Olivia, Soerijo Gondo Setiawan, mengatakan, ada tiga indikasi kebohongan yang terjadi dalam kasus itu. Pertama, adanya perbedaan spesifikasi antara buku panduan dan dokumen resmi kendaraan bermotor.

"Pada buku panduan pemilik kendaraan Juke, tidak dijelaskan adanya mesin tipe 15 DE sebagaimana yang disebutkan beredar di Indonesia. Yang ada adalah model mesin MR16DDT dan HR16DE," ungkap Soerijo, Selasa (7/8/2012), dalam acara dialog publik dan konferensi pers "Membongkar Kebohongan Nissan Juke" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Yang mengherankan pula, di dalam surat tanda nomor kendaraan (STNK) Nissan Juke milik Olivia, tercatat mobil tersebut bertipe 1,5 4 x 2 AT. Hal serupa juga tertera dalam bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Perbedaan spesifikasi antara buku panduan dan dokumen resmi ini, lanjutnya, sangat mencurigakan. Dugaan yang muncul kemudian adalah adanya upaya memainkan pajak.

Indikasi kebohongan kedua adalah temuan terakhir soal penyebab kebakaran yang ditemukan Soerijo adalah karena katup injector yang tidak ditutup sesuai dengan spesifikasi. Ditambah lagi konstruksi mobil Nissan Juke yang horizontal. Menurut pebalap senior, Alex Asmasoesbrata, kondisi mobil yang seperti itu sangat rentan terbakar.

"Jika jarak antara fuel injector dan busi di bawah injector, maka mobil ini sangat rentan dengan bahaya kenaikan suhu," ujar Alex yang turut hadir dalam dialog tersebut.

Ayah Olivia juga menambahkan, indikasi kejanggalan ketiga yang terjadi dalam kasus anaknya ini menunjukkan saat terjadi kecelakaan, airbag tidak mengembang, dan pintu terkunci secara otomatis. Hal ini yang membuat mantan Gadis Sampul itu tidak bisa cepat-cepat menyelamatkan diri keluar.

"Saya sudah kirim surat pembaca ke Nissan karena tidak dapat langsung jawabannya. Tujuan saya di sini adalah untuk mencari keadilan. Jalur hukum sudah coba saya tempuh ke polisi, demikian juga dengan hukum perdata. Saya ingin agar kejadian anak saya dikremasi hidup-hidup di dalam mobil tak terjadi di keluarga lainnya," ucap Soerijo.

Diberitakan sebelumnya, Olivia Dewi (17), mantan Gadis Sampul, tewas mengenaskan saat mobil Nissan Juke B 60 GOH yang dikemudikannya menghantam fondasi reklame di depan gedung Graha Nusa Santana, Sabtu (10/3/2012) malam. Benturan hebat yang terjadi saat itu ternyata menimbulkan percikan api.

Malangnya, Olivia tidak dapat menyelamatkan diri karena terjepit di antara kemudi setir. Olivia pun tewas terbakar dalam mobil itu. Sementara temannya, Joy Sebastian (17), sempat menyelamatkan diri keluar dari mobil.

Dari hasil penyidikan, kepolisian menemukan Olivia tidak dalam kondisi fit saat mengemudikan mobilnya. Hasil uji Labfor dan Fakultas MIPA UI menunjukkan bahwa tubuh Olivia mengandung zat etanol. Polisi pun menganggap kasus ini murni kesalahan pengemudi sehingga menghentikan penyidikan kasus ini sejak 11 April 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com