Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharganya Rp 10.000

Kompas.com - 08/08/2012, 21:54 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi sebagian warga Jakarta, menggenggam uang senilai Rp 10.000 alias ceban tidak berarti banyak. Dengan selembar uang 10 ribuan rupiah, seorang ibu rumah tangga belum bisa menjangkau harga 1 kilogram gula pasir dan 1 botol kecap. Demikian pula bagi perokok, selembar ceban hanya terpakai untuk membeli rokok kelas murah.

Dengan lembaran bergambar Rumah Limas itu, seorang pelanggan warteg hanya bisa menjangkau menu berupa nasi, sayur plus masing-masing sepotong ikan, tahu, dan tempe yang dihargai 9.000-10.000 rupiah.

Namun tidak demikian halnya para pekerja harian lepas (PHL) kebersihan kota Jakarta. Kenaikan gaji harian Rp 10.000, bahkan kurang dari jumlah itu, sudah disyukuri mereka.

Hasan, Sanin, Anto, Aji, Sabana, dan Rosidi, misalnya. Kenaikan pendapatan mereka sebagai PHL di Seksi Kebersihan Kecamatan Tebet sebesar Rp 7.000 sudah cukup membuat wajah mereka sumringah.

"Dulu 27.000 (rupiah) sehari. Sekarang jadi 35.000 rupiah, lumayan," ujar Sanin (39), saat ditemui di Depo 2 PHL Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2012).

Pria yang baru saja ditinggalkan istri itu bisa bersyukur lantaran beberapa pekerja serupa bisa saja berpendapatan jauh di bawah mereka. Sebagian PHL kebersihan lain masih berpendapatan Rp 25.000 per hari.

"Enggak tau, apa gaji mereka juga ikutan naik jadi 35.000 atau kami aja yang di wilayah Tebet," imbuh pria asal Bogor itu.

Kenaikan gaji menjelang Lebaran itu juga disyukuri Hasan (79). Bersama istrinya, Wulan, keduanya langsung menghitung-hitung kemungkinan pelunasan utang yang bisa dilakukan lebih awal. Bahkan, keduanya sudah sampai pada kalkulasi untuk membuka pinjaman baru di koperasi.

"Dengan 35.000 sehari, berarti utang kami bisa lunas 3 bulan lagi. Saya udah rencana mau minjam lagi di koperasi," kata Hasan, yang berencana akan membangun rumah di kampung halamannya, Subang, Jawa Barat.

Bersama keluarga PHL lain, Hasan dan Sanin baru saja menerima bingkisan Lebaran dari pihak kecamatan setempat. Isinya ada sebotol sirup, sekaleng kecil biskuit, minyak goreng, kacang goreng dalam bungkusan plastik kemasan.

Walaupun bukan isi bingkisan seperti itu yang mereka harapkan, dengan adanya kenaikan gaji dan bingkisan Lebaran, mereka bisa lebih berharap akan perhatian pemerintah dalam mengangkat harkat hidup mereka.

"Ini (bingkisan), sih, lumayan buat anak-anak. Tapi, paling kurang, yah, pemerintah udah bisa kasih perhatian ke kita-kita," kata Hasan sambil menatap dua anaknya yang sedang menikmati sirup dan biskuit bingkisan Lebaran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com