Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Ayodhya Barito Bak Pasar Malam

Kompas.com - 19/08/2012, 06:13 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Taman Ayodhya di Jalan Barito, Kebayoran Baru, di malam takbiran Sabtu (18/8/2012) tengah malam, seperti pasar malam. Selain pengunjung yang padat dan mendominasi sudut-sudut dan sekeliling taman, juga para  pedagang ikut meramaikan.

Dagangan mereka tak ada yang tidak dipenuhi oleh anak-anak muda di kawasan Kebayoran Baru. Mayoritas pengunjung Taman Ayodhya adalah anak-anak muda yang naik sepeda motor. Mereka datang berpasang-pasangan. Belum lagi kembang api yang dinyalakan berganti-ganti dan tak putusnya di atas Taman Ayodhya itu.

"Cari angin mas, setelah selesai puasa," ujar Anton, anak muda asal Radio Dalam, yang malam takbiran itu membawa teman perempuannya bernama Asih, saat ditanya Kompas di jalan masuk sebelah Gereja Katolik Santo Yohanes, Sabtu malam itu.

Sementara, menurut Sapto, tukang parkir di Taman Ayodhya itu, jumlah pengunjung malam takbiran itu memang jauh lebih besar dibanding malam minggu biasanya. "Biasanya, yang datang ke sini, anak-anak muda yang mau pacaran atau jalan-jalan sambil makan-makan. Akan tetapi, kalau sekarang sulit kalau mau pacaran. Tempatnya ramai begini," tambah anak muda asal Surabaya, Jawa Timur.

Bagi Sapto, yang penting, malam ini bisa panen dari parkiran motor yang diawasinya. "Lumayan mas, coba aja kalau Rp 2000 dikalikan 50 lebih kendaraan, Besok saya bisa lebaran," harapnya.

Bulungan

Suasana takbiran di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/8) malam, juga meriah. Selain dipenuhi pedagang, juga pengunjung. Sesekali ada yang menyalakan kembang api menyemarakkan kawasan anak-anak muda tersebut.

Berbagai anak muda yang menggunakan roda empat maupun roda dua, secara bergelombang mendatangi kawasan tersebut. Mereka menikmati takbiran sambil menikmati jajanan di situ.

Kawasan itu memang dominan dijejali pedagang kaki lima di antaranya gulai tikungan atau "Gultik". Ada pedagang nasi goreng dan mie pangsit, akan tetapi hanya dua jumlahnya.

Disebut "Gultik", karena pedagang gulai yang pedagangnya kebanyakan berasal dari Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, menempati tikungan di kawasan Bulungan. Tepatnya di depan sebuah minimarket Seven Eleven, Blok M.

"Malam takbiran ini berbarengan dengan malam minggu. Jadi ramai sekali. Kalau perkiraan saya, jumlah pengunjungnya meningkat dua kali lipat dari pengunjung normalnya," ujar Slamet, pedagnga gulai yang mangkal di seberang restoran Jepang di Bulungan, Jakarta Selatan.

Menurut Slamet, jumlah pengunjung yang mendatangi kawasan itu semakin bertambah dengan semakin larutnya malam. "Tadi, jam 21.00, meskipun sudah banyak, akan tetapi tidak sepenuh ini, akan tetapi sekarang, banyak banget," tambahnya.

Slamet mengakui, semakin banyaknya pengunjung yang mendatangi kawasan Buluangan, yang untung adalah para pedagang "Gultik".

"Jumlah pedagangnya sekitar 25 orang yang berdagang malam ini. Kami dagang sampai pukul 04.00. Mudah-mudahan malam ini keramaian pengunjung menambah juga penghasilan kami," harap Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com