Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Calon Guru Tidak Kompeten

Kompas.com - 24/08/2012, 19:18 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Banyak calon guru yang mendaftar untuk ikut seleksi program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal tidak memenuhi syarat. Padahal, pendaftar yang merupakan sarjana pendidikan dari berbagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan negeri dan swasta cukup banyak. Namun panitia kesulitan untuk mendapatkan peserta yang memenuhi syarat.

 

Supriadi Rustad, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), di Jakarta, Jumat (24/8/2012) mengatakan,  pada gelombang pertama perekrutan sarjana pendidikan untuk program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Tahun 2012 terdaftar lebih dari 3.000 orang. Namun, panitia hanya berhasil mendapatkan sekitar 900 orang yang dinilai memenuhi syarat.

 

Akibatnya pemerintah kembali membuka pendaftaran gelombang kedua agar target 3.000 orang untuk ikut program SM3T terpenuhi. Ada 17 lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang ditugasi pemerintah mensosialisasikan dan melaksanakan perekrutan yakni Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Manado, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Syiah Kuala, Universitas Riau, Universitas Nusa Cendana, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Mulawarman.   

 

"Kami memang menetapkan seleksi yang cukup ketat karena ingin mendapatkan calon guru masa depan yang berkualitas baik. Apalagi, peserta yang lolos seleksi SM3T ini nantinya diikutkan pendidikan profesi guru atau PPG sehingga diprioritaskan dalam perekrutan guru oleh pemerintah daerah maupun untuk swasta," kata Supriadi.

 

Sekitar 20-30 persen pendaftar gagal di persyaratan administrasi. Persoalan ini, antara lain data mahasiswa tidak terdata dalam database Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.  "Hal ini bisa jadi ada permasalahan juga dengan perguruan tingginya, mengapa mahasiswa sampai tidak terdata," ujarnya.

Pada tes online, peserta mengikuti tes dengan materi sesuai bidang studi. Pada tahap ini pun, banyak peserta yang gagal memenuhi syarat.  Pada tahun lalu, pemerintah merekrut 2.400 sarjana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah-sekolah daerah 3T. Pendaftar saat itu bisa mencapai 7.000 orang.

Pendaftaran SM3T ini terbuka bagi sarjana pendidikan dan juga lulusan politeknik. Pendaftaran dan tes dilakukan secara online di laman www.sm-3t.dikti.go.id. Sarjana pendidikan yang ikut program SM3T ini mendapat bayaran Rp 2 juta per bulan dan insentif Rp 500.000 per bulan. Mereka juga ditawarkan untuk ikut PPG di 17 LPTK supaya dapat memiliki sertifikat sebagai pendidik, yang berarti nantinya berhak mendapat tunjangan profesi guru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com