Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Senjata Tajam yang Dipakai Kelompok Kei dan Herkules

Kompas.com - 30/08/2012, 14:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengamankan 110 orang dari kelompok Kei dan kelompok Herkules, polisi juga menyita puluhan senjata tajam dari kedua kelompok yang bentrok di Cengkareng, Jakarta Barat. Para pelaku yang tertangkap membawa senjata tajam akan dijerat Undang-undang Darurat.

"Dari kelompok Herkules disita 10 pedang, 2 golok, 1 celurit, 5 besi panjang, 3 linggis, 2 kayu kaso, 1 bambu dan 1 ketapel," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (30/8/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Sedangkan dari kelompok Rais Kei, polisi menyita 9 kayu panjang, 8 tombak, dan 78 golok dan parang. Polisi masih memilah-milah pelaku yang akan dijadikan tersangka dalam kasus kepemilikan senjata tajam dan yang terlibat bentrok.

"Jika terbukti memiliki senjata tajam, kami akan jerat dengan Undang-undang Darurat," kata Rikwanto.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan massa terjadi di sebuah lahan kosong di samping Komplek Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (29/8/2012) siang. Bentrokan diduga dipicu perebutan lahan antara dua kelompok massa yang belakangan diketahui kelompok Kei dan kelompok Herkules.

Usai peristiwa itu, polisi mengamankan ratusan anggota kedua kelompok dan menyita senjata tajam. Namun, saat polisi menggeledah, terdapat insiden sebuah mobil Toyota Innova yang berusaha menabrak anggota polisi. Mobil itu akhirnya diberondong tembakan polisi karena tidak mengindahkan tembakan peringatan.

Dua orang anggota kelompok Herkules, Lajuma dan Semi Binggo, tertembak. Semi pun akhirnya tewas dengan luka tembak di kepala. Sore nanti, polisi akan mengumumkan para tersangka dari bentrokan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com