Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komplotan Curanmor yang Tertembak Diduga Tewas

Kompas.com - 31/08/2012, 16:43 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota kelompok pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang ditembak aparat kepolisian diduga meninggal dunia. Pasalnya, polisi menemukan cukup banyak ceceran darah pada sepeda motor yang dikendarainya maupun yang terdapat di jalan sekitar tempat kejadian.

"Tumpahan darahnya banyak sekali di motor dan sekitar TKP. Kemungkinan tewas," kata Ajun Komisaris Nurdin, Kanit Reskrim Polsektro Pesanggrahan, Jakarta Selatan, saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (31/8/2012).

Pelaku yang tertembak kemudian dibantu rekannya melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor lain. Motor yang telah dipenuhi ceceran darah kemudian ditinggalkan. Motor tersebut merupakan hasil rampasan dari pemiliknya, Bahri (32). "Motor Honda Vario hitam bernopol B 6765 UWT itu sudah diamankan ke Mapolsektro sebagai barang bukti," kata Nurdin.

Komplotan pelaku yang berjumlah empat orang itu belum diketahui keberadaannya hingga kini. Polisi hingga kini masih melakukan penelusuran ke arah pelarian para pelaku. "Kami sudah mengecek ke beberapa rumah sakit, ke RS Fatmawati dan RS Suyoto. Tapi, belum ketemu orangnya," kata Nurdin.

Komplotan tersebut sebelumnya melakukan perampasan sepeda motor Honda Vario hitam milik Bahri di Jalan Deplu Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jumat sekitar pukul 02.15 WIB dini hari. Lantaran disabet golok, Bahri melarikan diri dan membiarkan motornya diambil komplotan curanmor. Polisi yang sebelumnya melihat terjadinya kejar-kejaran kemudian mengejar para pelaku. Tembakan peringatan yang dilepaskan polisi tidak dihiraukan komplotan.

Akhirnya, saat berada di sekitar gedung Fedex, Pondok Pinang, petugas melepaskan tembakan ke arah tubuh yang mengenai bagian perut dan paha pelaku yang mengendarai sepeda motor hasil rampasan. Pria yang tertembak itu kemudian ditolong rekannya yang mengendarai sepeda motor lain dan kemudian menghilang dari kejaran petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com