Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Isu Teror Beredar di Solo

Kompas.com - 03/09/2012, 09:05 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Pasca-penembakan dan penangkapan pelaku teror, suasana Kota Solo, Jawa Tengah, relatif tenang. Kendati demikian, sejak Sabtu (1/9/2012) siang hingga Minggu (2/9/2012), beredar berbagai informasi mengenai adanya aksi teror di beberapa tempat di Solo dan sekitarnya. Namun, ketika dicek kebenarannya, tak satu pun yang benar.

Informasi itu beredar melalui layanan pesan singkat (SMS) dan Blackberry Messenger, baik di masyarakat maupun media, antara lain ada penembakan di Pos Polisi Panggung, Jebres, dan Pasar Pon Solo, serta bom di Solo Grand Mall. Beredar juga informasi penangkapan pelaku teroris di Sunggingan, Kabupaten Boyolali, Jateng, dan informasi yang menyebutkan ada bekas peluru di restoran cepat saji Jack Star.

Mengenai berbagai isu itu, Kepala Polresta Solo Komisaris Besar Asdjimain meminta masyarakat tak mudah percaya. Ia juga mengakui mendapatkan banyak pertanyaan dari masyarakat seputar informasi yang beredar.

”Saya mengimbau masyarakat, informasi apa pun direspons dan diantisipasi, tetapi jangan menjadi ketakutan. Setiap informasi akan langsung kami cek ke lapangan dan kami sampaikan hasil pengecekan itu,” katanya.

Aktivitas warga Solo, Minggu, berlangsung tanpa gangguan. Pada Sabtu malam hingga Minggu, warung makan dan angkringan di pinggir jalan tetap dipenuhi warga. Walau demikian, polisi tetap terlihat siaga di sejumlah tempat. Beberapa mobil patroli polisi terlihat melintas di sejumlah wilayah Solo dan sekitarnya.

Minggu pagi, warga tetap memenuhi sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, menikmati suasana car free day (hari bebas kendaraan bermotor). Warga umumnya mengaku tidak terpengaruh, apalagi takut dengan berbagai peristiwa yang terjadi di Solo belakangan ini.

”Suasananya biasa saja, sama seperti minggu-minggu sebelumnya. Biasa saja kejadian seperti itu,” ujar Jadi (40), warga Solo yang ditemui di Jalan Slamet Riyadi bersama dengan keluarganya.

Tak perlu takut

Asdjimain memuji sikap warga Solo yang dewasa menyikapi berbagai peristiwa teror yang terjadi belakangan ini. Hingga kini, ia menerima ucapan dari masyarakat atas dukacita yang dihadapi kepolisian atas tewasnya anggota kepolisian saat bertugas.

”Banyak yang mendukung polisi, meminta polisi tak perlu takut. Bahkan, semua pihak membantu mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Sampai saat ini kami tetap siaga, didukung TNI, pemerintah daerah, dan kekuatan masyarakat,” ujarnya.

Jumat malam lalu, Detasemen Khusus (Densus) Antiteror menyergap tiga terduga pelaku teror yang menembak seorang polisi di Pos Polisi Singosaren, Ajun Inspektur Dua (anumerta) Dwi Data Subekti, hingga tewas. Dua di antaranya, yakni Farhan (19) dan Mukhsin (19), tewas dalam baku tembak di Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo.

Terduga lainnya, Bayu (24), warga Tipes, ditangkap di kediaman mertuanya, Wiji Siswo Suwito, di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng.

”Saya sedang tidur dan terbangun saat mendengar ribut-ribut. Saya lihat dari jendela, Bayu diborgol dan dibawa petugas. Kami mendengar Rini (istri Bayu) berteriak meminta tolong,” ujar Subagyo (48), adik dari Wiji.

Menanggapi penembakan dan penangkapan terduga teroris oleh Densus Antiteror, Endro Sudarsono dari Islamic Study and Action Center meminta polisi terbuka dalam menjalankan aksinya. Polisi juga harus bisa menunjukkan tersangka itu memang bersalah. (UTI/SON)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

    Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

    Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

    Nasional
    Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

    Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

    Nasional
    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Nasional
    Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Nasional
    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Nasional
    Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Nasional
    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Nasional
    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Nasional
    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Nasional
    Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

    Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

    Nasional
    Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

    Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

    Nasional
    Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

    Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

    Nasional
    Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

    Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com