Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sambut Jalur Sepeda di KBT, tapi...

Kompas.com - 06/09/2012, 14:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembuatan jalur khusus sepeda di trase kering Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, disambut baik oleh para pengguna sepeda. Program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut dianggap mengakomodasi kebutuhan penggemar sepeda akan keselamatan di jalan.

Raditya Aditama (37), salah seorang penggemar sepeda, mengungkapkan hal tersebut. Warga Kavling DKI, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu mengatakan, jalur sepeda dapat mengurangi risiko kecelakaan. Pasalnya, pria yang bekerja di wilayah Kuningan itu merasakan diskriminasi yang tinggi saat melintas di jalan umum, terutama dengan motor.

"Ya senang, mengurangi risiko. Setiap hari kan pulang pergi ke kantor naik sepeda, jaraknya 11 kilometer. Dari rumah lewat sini (KBT), lima kilometer safe-lah, enam kilometer sisanya baru fight lagi," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (6/9/2012) sore.

Pria yang sudah setahun terakhir pergi pulang dari rumah ke kantor dengan sepeda lipatnya itu berharap, jalur sepeda tersebut benar-benar dimanfaatkan warga untuk beraktivitas. Terlebih bagi kendaraan bermotor, untuk tidak memanfaatkan jalur tersebut sebagai jalan pintas. Pasalnya, hal itu dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan para penggemar sepeda.

"Kalau masalah motor, memang sepertinya enggak cukup kalau cuma dipasang rambu. Pasti dilanggar, harus ada palang. Itu saja masih sering dilewati juga sih," ujarnya.

Senada dengan Radit, demikian juga yang dirasakan David Herio (23), warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Meski tak setiap hari melewati jalur itu dengan sepeda, dia bersama teman-temannya kerap melakukan aktivitas di sepanjang jalur KBT pada hari Minggu pagi. Dengan adanya jalur itu, dia tak perlu jauh-jauh mencari tempat untuk melepas keringat.

"Di sini sudah enak, kalau Minggu jadi pilihan juga buat olahraga. Jadi enggak perlu jauh-jauh ke Senayan cuma buat sepedaan dan ngejar car free day di sana," ujarnya.

Meski demikian, masih banyak hal yang perlu diperhatikan pemerintah agar tempat tersebut menjadi tujuan favorit warga. Misalnya, masih terlihatnya pengendara motor yang melintas. Belum lagi kurangnya fasilitas kamar mandi serta penjual minuman dan makanan ringan yang sembarangan mendirikan lapak. Pasalnya, hal itu bisa membuat kesan kumuh.

"Yang paling parah motor sih memang. Sampai pernah kan orang kampung pinggiran KBT bakar satu motor gara-gara nabrak orang kampung lagi melintas mau nyari angkot buat kerja, kan bahaya banget," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sepanjang 23,5 km trase kering KBT, Jakarta Timur, akan menjadi surganya pengendara sepeda. Senin lalu, petugas Dinas Perhubungan pun telah memasang rambu-rambu khusus jalur sepeda. Pembangunan jalur sepeda itu akan dilakukan secara bertahap dan diprediksi rampung pada Desember 2012 mendatang.

Untuk sementara, Dishub baru menyiapkan rambu dan marka sepanjang 6,7 km mulai dari Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, sampai Pondok Kopi. Itu pun baru satu sisi saja, yaitu trase kering yang bersebelahan dengan Jalan Basuki Rachmat, sementara sisi yang satunya belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com