JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan terjadi di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/9/2012) malam. Sumber ledakan berasal dari sebuah rumah petak yang di depannya terpasang spanduk bertuliskan "Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara".
Menurut salah seorang warga, Dany Aditya, yang rumahnya persis berseberangan dengan lokasi kejadian, di tanah seluas sekitar 300 meter persegi itu terdapat tiga rumah petak. Rumah itu milik Yusuf, seorang pria keturunan Arab.
Dany mengaku hanya tahu salah seorang penghuni di rumah petak itu bernama Wulan. Wulan sudah menjadi warga di situ semenjak 5 tahun lalu. Ia tinggal bersama ayah dan anak-anaknya. Sementara itu, dua rumah petak lainnya ketika itu kosong. "Tapi sekitar 2-3 bulan lalu, rumah di sampingnya ada yang isi. Cuman saya tidak kenal," kata Dany.
Warga baru yang tidak dikenal itu diduga merupakan pemilik rumah yang menjadi sumber ledakan. Menurut Dany, tidak ada yang mencurigakan dari aktivitas tetangga di depan rumahnya itu. Hanya, di depan rumah sumber ledakan terpasang spanduk "Rumah Yatim Piatu Pondok Bidara" dan di luar halamannya juga terpampang tulisan "klinik herbal, bekam, dan Ruqyah".
"Tapi emang kayaknya nggak ada pasien, atau anak yatimnya. Saya sih nggak terlalu curiga," kata Dany lagi. Di halaman depan rumah-rumah petak itu, sebuah pos Forum Betawi Rempug (FBR) yang baru saja dibangun berdiri. Pos itu masih dikosongkan pasca-peristiwa bentrokan ormas itu dengan Pemuda Pancasila (PP) beberapa waktu lalu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan diduga bom terjadi di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/9/2012) malam pukul 20.45. Hingga kini, polisi masih berada di lokasi. Garis polisi sudah dipasang oleh aparat di lokasi kejadian.
Sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Beji, Polres Kota Depok, dan Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Gegana juga masih mengamankan sebuah benda mencurigakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.