JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, kehadirannya dalam acara "Bincang ASI" bersama ibu-ibu bukan karena ingin melakukan pendekatan yang berbeda dibandingkan calon lainnya. Ahok, sapaan akrabnya, mengungkapkan, hal tersebut dapat dijadikan tekanan politik yang efektif.
"Sebenarnya ini suatu gerakan, terpilih atau tidak terpilih, itu bukan persoalan utama. Yang utama keadilan sosial dan kesejahteran tercapai. Ini kan juga pressure politik," ujar Ahok, seusai menghadiri acara "Bincang ASI" di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2012) siang.
Ahok melanjutkan, tekanan politik yang dimaksud adalah tanggapan langsung warga atas kondisi di Ibu Kota. Ia menilai, keberadaan ruang bagi ibu menyusui di Ibu Kota sangat mengecewakan. Apalagi, DKI Jakarta tidak memiliki peraturan daerah yang mengatur hal tersebut.
"Kalau kami lakukan ini, calon lain pasti juga memikirkan semua undang-undang, hak dari bayi sampai meninggal. Soal kita terpilih atau tidak terpilih itu eksesnya saja," lanjutnya.
Pernyataan pria yang berpasangan dengan calon gubernur Joko Widodo tersebut terkait dengan teknik kampanye yang berbeda dari tradisi kampanye pada umumnya. Jika pasangan lain lebih memilih turun langsung dan berdialog dengan warga, ia menyempatkan untuk hadir di tengah ibu-ibu untuk menyosialisasikan gerakan pemberian ASI.
Lebih jauh, Ahok berharap, melalui PDI Perjuangan, partai yang mengusungnya, mampu mewujudkan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.