Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh dan Karyawan PDP Unjuk Rasa

Kompas.com - 20/09/2012, 17:08 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com -- Ratusan buruh dan karyawan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember, Jawa Timur, berunjuk rasa, Kamis (20/9/2012). Mereka mendesak Direksi Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Jember itu supaya menerapkan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan.

Sejak beberapa tahun terakhir, perusahaan mengabaikan temuan satuan pengawas internal, sehingga tidak pernah ada sanksi tegas bagi oknum yang melanggar atau melakukan penyimpangan. Selama ini perusahaan tidak juga memberi penghargaan atau reward kepada karyawan yang berprestasi.

Akibatnya, terjadi kebocoran program di mana-mana. Kami menuntut tindakan tegas terhadap pejabat atau karyawan di lingkungan perusahaan yang terindikasi menyalahgunakan kewenangan atau korupsi. "Harus ada reformasi birokrasi," seru Dwi Agus, pengunjuk rasa.

Direktur Utama PDP Jember Sujatmiko menyatakan, penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan maupun pejabat teknis perusahaan. "Dia adalah sinder kebun dan mulai hari ini telah di-nonjob-kan," kata Sujatmiko.

Sujatmiko mengatakan, reformasi birokrasi sebenarnya akan dilakukan secepatnya. Buruh dan karyawan terlanjur berunjuk rasa sehingga rencana pemindahan ditunda sambil menunggu waktu yang tepat. Mutasi bukan didasari karena suka atau tidak suka (like and dislike), tetapi didasari oleh kemampuan dan keahlian pekerja.

Sehari sebelumnya, di kalangan internal PDP yang berproduksi kopi, karet dan cengkeh beredar kabar mengenai mundurnya direktur produksi dan teknik, Sudarisman. Namun, surat pengunduran diri tersebut belum sampai ke tangan direktur utama.

Namun demikian, oleh perwakilan pengunjuk rasa, surat pengunduran diri digandakan dan disebarluaskan ke media massa. "Kami belum bisa berbuat banyak, karena belum menerima surat pengunduran diri itu. Pemberhentian direksi merupakan wewenang bupati," ungkap Sujatmiko.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com