Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Pembelian Mobil B 1 JKW

Kompas.com - 21/09/2012, 05:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari mana mobil warna putih bernomor polisi B 1 JKW sebagai hadiah khusus untuk Jokowi? Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Basuki, Boy Sadikin, membantah mobil yang dimaksud dibelikan oleh seorang pengusaha kaya.

"Ini dibantu para relawan, gotong royong. Benar, saya enggak bohong. Dari pengusaha enggak ada. Silakan ditanya ke bendaharanya, Pak Prasetyo," ujarnya, Kamis (20/9/2012).

Boy mengakui keberadaan pelat nomor cantik B 1 JKW di mobil baru itu tak lepas karena ada bantuan dari kepolisian. "Jujur saja, ada dari kami yang punya channel di kepolisian, jadi kami dibantu. Kalau nomor pelat satu atau dua minggu, yang lamanya itu suratnya," ungkap putra kedua mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu.

Menurut Boy, mobil itu mempunyai kisahnya sendiri. Ia menceritakan, pada saat putaran pertama, dirinya bersama Bendahara Timses Prasetyo E Marsudi dan sejumlah relawan sempat mengatakan ke Jokowi akan memberikan mobil mewah. Namun, Jokowi menolaknya. Saat itu Jokowi hanya menyatakan bersedia diberikan mobil yang biasa.

"Pernah kami bercanda dengan Pak Jokowi. 'Pak, ini kami mau kasih mobil yang ini', saat itu saya sebut merek mahal. Kata Pak Jokowi, 'Enggak ah, itu mobil terlalu mahal, saya enggak mau itu'. Itu saya mancing, kalau misalkan bapak jadi gubernur kami mau kasih mobil untuk bapak. Merek mobilnya sejenis Lexus," ujar Boy.

"Dia minder sendiri. Kata beliau, kalau memang mau, mobil Kijang saja. Akhirnya, kami kasih Kijang Innova seri Luxury, yang tempat duduk bagian belakangnya tidak menyatu," beber Boy seraya mengatakan bahwa Prasetyo lebih mengerti mengenai harga mobil baru tersebut.

Prasetyo kemudian menjelaskan, harga mobil tersebut tidak murah dan tidak terlalu mahal. Dana pembelian mobil itu berasal dari patungan para relawan dan partai pengusung, PDI-P dan Gerindra, yang sudah terkumpul sejak putaran pertama.

"Sempat kami pada saat ngobrol-ngobrol, waktu ada saya, Pak Ketua (Boy Sadikin), dan relawan, maka patunganlah kami. Ada yang kasih Rp 200.000, ada yang Rp 500.000, terkumpullah uang itu pada pertengahan putaran pertama seharga mobil Kijang Innova. Saya enggak mau menyebut angkalah," kata Prasetyo.

Prasetyo tetap mengelak menyebut harga mobil untuk Jokowi itu. Namun, harga pasaran Kijang Innova V A/T Luxury Bensin pada September 2012 ini sekitar Rp 300 juta.

Menurutnya, tujuan pemberian mobil itu agar Jokowi bisa kerja lebih baik lagi jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dan, jenis mobil untuk Jokowi mempunyai cerita tersendiri.

"Tim kampanye, partai, dan relawan, adalah mobil itu untuk kerja Pak Jokowi karena kebetulan Pak Jokowi suka naik Innova. Dia kampanye naik Innova, dia menang naik Innova, kerja juga naik Innova. Jadi, itulah kisahnya," tuturnya.

Dan, tanggal pemberian mobil untuk Jokowi juga mempunyai cerita. "Kebetulan nomornya itu B 1 JKW. Ada teman di Polda, sekitar satu dua minggu, pelat nomornya jadi. Nah, kebetulan nomor serinya juga baru keluar pas tanggal 20 September hari ini. Jadi, ada sejarahnya juga. 20 September ini hasil penghitungan quick count dia menang," ujarnya.

Menurut Prasetyo, yang juga Wakil Ketua DPD DKI Jakarta PDI-P, pemberian mobil ini adalah kejutan untuk Jokowi.

"Jadi, kami ingin berikan surprise untuk dia, dan dia pun tidak tahu ini. Sampai sore tadi datang ke posko ini, Pak Jokowi belum tahu karena belum dibuka terpalnya. Tapi, tadi belum kami kasih tahu ke dia. Nanti setelah semua tenang pasca-quick count ini dan hasilnya kelihatan, baru kami kasih," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com