JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses Jokowi-Basuki menerima sekitar 100 laporan kecurangan yang terjadi di berbagai wilayah Jakarta saat hari pemungutan suara pada 20 September lalu.
Laporan kecurangan yang dilaporkan mulai dari hilangnya hak pilih, keributan, hingga oknum-oknum yang berusaha memengaruhi pilihan. Hal ini diungkapkan anggota Tim Sukses Jokowi-Basuki, Denny Iskandar, di Jakarta, Sabtu (22/9/2012).
"Sampai setelah pemungutan suara itu, saya terima laporan sekitar 100 buah terkait kecurangan yang terjadi, mulai dari hak pilih yang hilang, keributan, sampai infiltrasi oknum tertentu," ujarnya.
Salah satu kasus, Denny mencontohkan, terjadi di TPS 63, RT 008 RW 09, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di lokasi itu, tim menerima laporan terjadi keributan antar-anggota hansip lantaran salah satu petugas hansip berusaha mencegah oknum pria yang hendak memengaruhi pemilih di dalam area TPS.
"Kami temukan banyak modus kecurangan seperti itu. Ada infiltrasi dari orang berbaju oranye putih, pakai pin kumis di TPS-TPS," kata Denny.
Kendati menerima banyak laporan, Denny menuturkan, timnya belum akan melapor ke Panwaslu DKI Jakarta. Pasalnya, saat laporan diterima, semua tim sukses dan relawan fokus terhadap penghitungan suara.
"Akan tetapi, laporan-laporan ini akan kami kumpulkan, kami data kalau-kalau nanti ada upaya hukum lain yang menuntut kami. Jadi, kami punya bukti siapa sebenarnya yang berbuat curang," kata Denny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.