Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpuasan pada Kinerja Foke, Kuatkan Dukungan Jokowi

Kompas.com - 23/09/2012, 17:15 WIB
Joe Leribun

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakpuasan pada kinerja pasangan incumbent Foke-Nara, khususnya Fauzi Bowo, sebagai Gubernur DKI Jakarta sangat berpengaruh pada menguatnya dukungan kepada pasangan Jokowi-Ahok, dan sebaliknya mengurangi simpati rakyat pada pasangan Foke-Nara.

Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) dalam survei pra-pilkada dan exit poll putaran kedua menunjukan 42 persen warga Jakarta kurang puas dengan kinerja Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta, 40,5 persen merasa cukup puas, dan hanya 7,5 persen yang puas.

Selain itu, kualitas personal setiap kandidat juga menjadi perhatian publik. Menurut para responden, baik Fauzi Bowo maupun Joko Widodo sama-sama mampu memimpin Jakarta (sama-sama mendapat penilaian 48 persen), namun 52 persen responden menilai Joko Widodo dapat dipercaya ketepatan antara ucapan dan janjinya, hanya 44 persen responden yang menyatakan Fauzi Bowo dapat dipercaya.

Dalam hal peduli/perhatian terhadap warga pun Joko Widodo lebih unggul, yakni 53 persen sedangkan Fauzi Bowo 44 persen. Demikianpun halnya dalam hal bersih dari korupsi, 52 persen responden menilai Joko Widodo lebih bersih, hanya 35 persen responden yang menilai Fauzi Bowo bersih.

"Dengan demikian kualitas personal Jokowi dalam ukuran-ukuran itu lebih baik dari Fauzi," jelas CEO SMRC, Grace Natalie saat mempresentasikan hasil survey SMRC di Morrissey Serviced Apartment Hotel, Menteng, Jakpus, Minggu (23/92012).

Selain itu, peran media massa juga turut mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menentukan pilihan. Misalnya, semakin sering seseorang menonton TV, semakin besar kecendrungan untuk mendukung pasangan Jokowi-Ahok. Penilaian para responden yang setiap hari menonton TV, 50 persen memilih pasangan Jokowi-Ahok dan 42 persen memilih pasangan Foke-Nara.

"Ternyata kinerja incumbent sangat berpengarh terhadap kemenangan Jokowi-Ahok. Ketika masyarakat merasa tidak puas pada kinerja incumbent, mereka mencari yang lain, meskipun yang lain ini memang belum nampak akan seperti apa, tetapi pemilih dari kelas menengah yang punya pendidikan tinggi lebih rasional, mereka juga cendrung lebih spekulatif, berani mengambil resiko untuk memilih seseorang yang baru. Kemudian personalitas dari Jokowi yang juga unggul," jelas Grace.

Hasil quick count beberapa lembaga, termasuk Kompas, menunjukan, pada pilkada DKI Jakarta putaran kedua, pasangan Jokowi-Ahok unggul atas saingannya, pasangan incumbet Foke-Nara. Berdasarkan hasil perhitungan cepat Kompas, perolehan suara pasangan Jokowi-Ahok sebesar 52,97 persen, sedangkan pasangan Foke-Nara hanya mendapat 47,03 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com