Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FR Mengaku Menyesal, AD Tidak

Kompas.com - 29/09/2012, 13:23 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS — FR dan AD sama-sama menjadi pelaku pembunuhan dalam dua peristiwa tawuran pelajar yang berbeda. FR mengaku menyesal, sedangkan AD disebut-sebut tidak mengungkapkan penyesalannya.

FR, siswa SMAN 70, adalah pelaku pembacokan terhadap siswa SMAN 6, Alawy Yusianto Putra (15), di Bulungan, Jakarta Selatan, pada Senin (24/9/2012). Adapun AD adalah pelaku pembacokan terhadap siswa Yayasan Karya 66 (Yake), Deny Yanuar, saat tawuran di Jalan Minangkabau Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Saat mengunjungi Markas Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Sabtu (29/9/2012), dua anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra dan Hamidah Abdurrachman, mengajak kedua tersangka berbincang-bincang.

"FR sudah mengaku sangat menyesal atas perbuatannya. Dia juga berharap bisa melanjutkan pendidikannya," kata Hamidah.

"Saya juga sempat mengobrol dengan FR juga AD mengenai kejadian perkelahian tempo hari. FR cerita, ia ikut perkelahian karena tujuannya menakut-nakuti saja," tutur Hamidah.

Sementara dengan AD, kata Hamidah, dia tidak menyatakan penyesalan yang serupa.

"AD memang sempat mengatakan bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan serupa bila dibebaskan. Namun, ini kan risiko perbuatan. Dalam perbuatan kriminal, kita kerap melihat dari sisi pelaku. Tapi, kita harus juga lihat dari sisi korban, perasaan keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Hamidah juga mengatakan sempat menanyakan bagaimana mereka diperlakukan. Keduanya pun mengaku mendapat perlakuan yang baik dari polisi.

"Dengan status sebagai pelajar, mereka memang sebaiknya tidak disatukan dengan tahanan dewasa," ujar Hamidah di Mapolrestro Jakarta Selatan.

Selain FR dan AD, polisi juga turut menahan dua teman sekolah AD, EK dan GL. Keduanya juga turut terlibat dalam perkelahian pelajar antara SMA Yake dan SMK Kartika Zheni di Manggarai, Rabu (26/9/12).

Dalam peristiwa yang menewaskan siswa SMA Yake, Deny Yanuar (17), tersebut, EK dan GL memiliki peran masing-masing. GL bertugas menakut-nakuti korban, sementara EK memukul korban dengan gesper.

Berita lain terkait FR dan tawuran pelajar di Jakarta dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com