Ketua Komite SMA 70: FR Siswa Bertanggung Jawab

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat perbuatannya membunuh Alawy Yusianto Putra (15), berbagai kecaman dilemparkan untuk FR, siswa SMAN 70. Namun bagi Ketua Komite SMA 70 Ricky Agustiady, FR adalah siswa yang bertanggung jawab.

Menurut Ricky, FR memang bukan sekali ini terlibat tawuran pelajar. Dia sempat diikutkan dalam program peningkatan kemampuan siswa saat masa pembinaan di SMA 70. Sekolah yang terletak di samping gedung Kejaksaan Agung itu memberikan kesempatan pada FR untuk mengembangkan kreativitasnya agar dapat mengalihkannya dari kegiatan tawuran.

"Yang saya tahu dari sosok siswa kelas XI, ia seharusnya kelas XII. Dia ini pendiam, ada kepintaran dia di sisi lain, yaitu senang pada mekanik motor," kata Ricky Agustiady, yang mengklaim sosok FR adalah siswa yang bertanggung jawab.

Rikcy pun mengetahui latar belakang keluarganya FR. Menurutnya, di Jakarta FR hanya tinggal bersama adiknya. Sementara orang tuanya bolak-balik Jakarta-Bali. Sang ayah memang seorang pengusaha di Bali.

"Memang faktor lingkungan sangat mempengaruhinya, tapi ia punya minat baik dalam otomotif. Dia punya bengkel motor di daerah Jakarta Selatan, bahkan sekolah akhirnya mengikutsertakan aktif dalam Bulungan Cup yang dipercayakan sebagai panitia drive bike," ungkap Ricky, Jumat (28/9/2012).

Ketika FR ditahan atas pembunuhan Alawy, Ricky cukup menyesalkan. Namun dia mengatakan pihak sekolah sudah memberi ruang untuk FR memperbaiki diri.

Dalam aturan di SMAN 70, terangnya, setiap siswa yang melakukan tawruan mendapat ganjaran 50 poin. Apabila poin tawuran sudah mencapai 150, siswa akan dikembalikan ke orang tua.

"Ketika polisi sudah menetapkan ia tersangka, kami memang akan menjalankan sesuai porosedur, tetapi ini masih dalam tahapan dan tidak terburu-buru dulu, pihak komite mendorong sekolah menjalankan sistem dengan benar," katanya.

"Saya mewakili orangtua memesankan kepada dia biar tabah, dan bertanggung jawab atas tindakannya," ujar Ricky lagi.

Berita lain terkait FR dan tawuran pelajar di Jakarta dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.