JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif Commuter Line dinilai tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal itu terlihat dari anjloknya kereta Commuter Line di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10/2012) pagi.
"Oleh karenanya, kenaikan tarif Commuter Line harus dibatalkan," kata anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan M Arwani Thomafi di Jakarta, Kamis.
Arwani mengatakan, anjloknya kereta itu jelas sangat menganggu dan merugikan para pengguna Commuter Line. Padahal, kenaikan tarif sebesar Rp 2.000 baru dilaksanakan beberapa hari.
Arwani mendesak manajemen PT KAI melakukan penyelidikan secara komprensif atas peristiwa tersebut, apakah disebabkan faktor human error atau ada faktor kesengajaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Seperti diberitakan, dua dari delapan kereta dalam rangkaian KRL 435 anjlok. Dua kereta yang keluar rel adalah kereta nomor tiga dan empat. Diduga, ada rel yang patah dan menyebabkan anjlok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.