Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan untuk KPK dari Para Guru...

Kompas.com - 07/10/2012, 11:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para guru tak mau ketinggalan. Dalam aksi mendukung pemberantasan korupsi "SaveIndonesia-SaveKPK", di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2012), puluhan guru berbagai sekolah di Jakarta turut bersama ratusan orang yang menggelar aksi simpatik. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), misalnya, membawa puluhan anggotanya.

Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti mengatakan, ia bersama puluhan rekannya sengaja hadir dalam aksi hari ini untuk ikut memberikan dukungan moril pada KPK. Alasannya, pemberantasan korupsi sangat terkait erat dengan upaya mewujudkan pendidikan yang berkeadilan dan berkualitas.

"Kita ingin pendidikan kita berkeadilan dan berkualitas dan itu hanya bisa dicapai dengan memberantas korupsi. Kita sepakat bahwa KPK saat ini menjadi ujung tombaknya, maka kita beri bantuan secara moral," kata Retno saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) ini menambahkan, pihaknya akan memberikan dukungan pada siapa pun, atau institusi mana pun yang getol mengkampanyekan perang terhadap korupsi. Tentunya diikuti dengan langkah konkrit pemberantasannya.

"Bisa KPK, bisa siapa saja. Pemberantasan korupsi harus diberi dukungan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan anggota masyarakat tumpah di Bundaran HI untuk memberikan dukungannya pada KPK. Aksi hari ini diramaikan dengan pertunjukkan seni musik dari beberapa artis kenamaan dan dihadiri sejumlah aktivis dan tokoh nasional. Aksi ini sengaja digelar menyusul semakin kuatnya isu adanya niat dari pihak tertentu untuk melemahkan KPK. 

Gerakan "SaveKPK" yang juga merebak di dunia maya merupakan bentuk dukungan moril kepada KPK, setelah pada Jumat (5/10/2012) malam, pihak kepolisian mendatangi Gedung KPK untuk menangkap seorang penyidiknya, Novel Baswedan, atas tuduhan tindak kekerasan yang menyebabkan seorang tahanan meninggal dunia pada tahun 2004. Saat itu, Novel bertugas di Polda Bengkulu. Tindakan Polri ini mendapatkan tentangan karena dinilai sarat dengan motif tertentu dan terdapat sejumlah kejanggalan. Novel sendiri diketahui sebagai Wakil Ketua Satgas KPK untuk penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM. Kasus ini turut menyeret jenderal bintang dua Polri Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka.

Berita terkait polemik antara Polri dan KPK dapat diikuti dalam topik "Polisi vs KPK".

Serta berita-berita terkait dinamika KPK dalam topik:
KPK Krisis Penyidik
Dugaan Korupsi Korlantas Polri
Revisi UU KPK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com