JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji akan membenahi protokoler di Balaikota Jakarta. Menurutnya, protokoler saat ini terlalu ketat dan berlebihan. Ia ingin yang sederhana dan efisien.
"Nanti akan saya benahi masalah protokoler. Di sini saya lihat terlalu ketat banget protokolnya. Saf-saf nya itu loh, terlalu banyak. Saf pengamanan enggak usah sampai lima atau tujuh. Protokol enggak usah bersaf-saf seperti yang kita lihat tadi. Harus dibuat se-simple mungkin," kata Jokowi, sapaan akrabnya, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Senin, (15/10/2012). Hari ini Jokowi dan Basuki dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru menggantikan Fauzi Bowo dan Prijanto.
Terkait protokoler, ia juga kembali menegaskan untuk tidak menggunakan voorijder dalam aktivitasnya sehari-hari sebagai gubernur, apalagi saat ia berkeliling meninjau perkampung di Jakarta. Namun, ia mengingatkan, voorijder akan digunakannya saat ia menjemput menteri atau ada duta besar yang datang atau menuju Istana Presiden.
"Saya sudah bilang bolak balik, kalau jemput menteri, ada dubes (duta besar) atau jalan ke Istana Presiden baru saya pakai. Kalau ke kampung-kampung ya enggak usah," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.