Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Monorel Terintegrasi Busway dan MRT

Kompas.com - 19/10/2012, 23:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan pembangunan monorel di Jakarta akan tetap akan terintegrasi dengan busway dan Mass Rapid Transit (MRT). Selain itu, pembangunan monorel juga akan terintegrasi dengan pembangunan apartemen murah dan sederhana terpadu dengan puskesmas dan pasar di sepanjang kawasan yang dilalui monorel.

"Iya semuanya terintegrasi, termasuk terintegrasi dengan apartemen sederhana terpadu karena Pak Gubernur mau apartemen sederhana terpadu," kata Basuki, di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat, (19/10/2012).

Selain itu, Basuki mengatakan, ia menginginkan semua aset DKI dapat menguntungkan dari setiap investasi yang dilakukan. "Kita sewakan apartemen kan kita dapat duit. Properti DKI akan naik nilainya bila ada monorel yang melintas," kata Basuki.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, tidak ada jalur busway yang tergusur akibat kelanjutan pembangunan monorel ini. "Sementara enggak ada, sementara berjalan, tetapi monorel itu menggunakan tiang yang sudah ada itu," kata Pristono.

Terkait pengintegrasian proyek monorel dengan busway, dikatakan oleh Pristono, hal itu adalah sesuatu yang bersifat teknis. "Itu teknis sekali. Jadi, kalau kita buat monorel itu tidak mungkin dia individual, pasti gabung dengan busway, begitu pula dengan kereta api. Tentu ya. Ini kan tadi terhubung ke Palmerah. Jadi, orang yang naik kereta api dari mana, turun di Palmerah, bisa naik monorel itu," kata Pristono.

Sementara itu, dijelaskan oleh Pristono, pendanaan yang datang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI hanya untuk dukungan pendanaan depo monorel. "Pemprov itu diminta misalnya dukungannya dalam hal depo, kan tanah ya. Terus, misalnya, ada dalam hal fiber optic," kata Pristono.

Sebelumnya, Basuki menggelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT LEN (Lembaga Elektronika Nasional), PT INKA (Industri Kereta Api), PT Telkom, dan lainnya. Pertemuan itu dalam rangka untuk melanjutkan megaproyek transportasi massal berbasis rel.

"Intinya kan Adhi Karya atas perintah Menteri BUMN, komitmen beliau mau membantu Pak Jokowi menjadi Gubernur yang sukses di Jakarta. Jadi, komitmen itu memanggil seluruh BUMN untuk meneruskan program monorel dan desainnya sudah diubah, berhenti di tempat-tempat yang ekonomis," kata pria yang akrab disapa Ahok.

Selanjutnya, ia menargetkan sampai tiga tahun ke depan, proyek monorel sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Jakarta. "Jadi, nanti di Jakarta diharapkan tiga tahun ke depan sudah ada monorel sampai tiga jalur," kata Basuki.

PT Adhi Karya sebelumnya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorel. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail. Namun, karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair, perseroan memilih untuk hengkang di proyek kerja sama itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com