Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tata 20 Pasar Tradisional

Kompas.com - 25/10/2012, 03:02 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata total 20 pasar tradisional guna menghidupkan kembali pasar tradisional yang selama ini kumuh, becek, dan berantakan. Rencana itu disampaikan Gubernur DKI Joko Widodo setelah berkunjung ke sejumlah pasar, Rabu (24/10).

Beberapa pasar yang dikunjungi Jokowi kemarin adalah Pasar Cempaka Sari, Pasar Abdul Gani Galur, Pasar Senen, dan Pasar Induk Cipinang.

”Semua tempat yang saya datangi adalah tempat yang direncanakan dibangun tahun depan. Kedatangan ke tempat itu bukan asal datang, melainkan sesuai rencana pembangunan yang tercantum dalam KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara). Kami tinggal menunggu persetujuan legislatif,” katanya.

Jokowi menggambarkan konsep singkat mengenai perbaikan pasar tradisional. Dia menginginkan pedagang, termasuk pedagang kaki lima (PKL), yang sudah lama berjualan di pasar mendapat tempat secara gratis. Menurut dia, pedagang kecil tidak mungkin sanggup membeli lapak di pasar yang baru dibangun.

”Intinya, pasar harus bersih, tertata rapi, ada tempat parkirnya, di dalam kondisinya seperti minimarket,” kata Jokowi.

Rencana perbaikan pasar tradisional itu seluruhnya ada di lokasi binaan Pemprov DKI Jakarta. Di sejumlah tempat, misalnya di Lokasi Binaan Pasar Cempaka Sari, Jokowi membuka dialog dengan Kepala Pasar Cempaka Sari Eko Suregar.

Jokowi mengawali pembicaraan dengan tawaran membangun pasar. Lalu menanyakan apa saja yang dibutuhkan jika rencana perbaikan total dilakukan. ”Untuk pembangunan total pasar ini, kira-kira apa yang dibutuhkan,” kata Jokowi.

Eko menyebut beberapa hal yang perlu diperbaiki, antara lain lantai, atap, dan lapak.

Pedagang di pasar menyambut baik rencana Pemprov DKI Jakarta memperbaiki kondisi pasar tradisional.

”Kami senang saja kalau ada perbaikan pasar. Apalagi, kalau perbaikan itu bisa menambah pembeli yang datang ke pasar. Sekarang ini, pengunjung pasar sepi sekali karena sudah banyak minimarket atau pasar swalayan yang besar,” kata Rusmini, pedagang sayur-mayur di Pasar Cempaka Sari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com