Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kartu Pintar Prioritaskan SMA?

Kompas.com - 25/10/2012, 19:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Jakarta Pintar mulai digaungkan dengan rencana pemberian Kartu Pintar. Pemetaan sudah dilakukan, mulai dari siswa miskin yang menjadi sasaran, format yang berbentuk kartu ATM, sampai kepada waktu peluncurannya.

Akan tetapi muncul pertanyaan di belakangnya, mengapa Kartu Pintar ini diprioritaskan untuk peserta didik di jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK)?

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo menjelaskan alasan siswa SMA/SMK menjadi prioritas pemberian kartu ini, yakni mengenai sumber dana yang diambil dari dana lebih Beasiswa Rawan Putus Sekolah yang merupakan program mantan Gubernur Fauzi Bowo.

Dengan total anggaran mencapai Rp 34 miliar, program ini khusus untuk menekan angka putus sekolah di jenjang pendidikan menengah. "Kan ada sisanya, nah itu yang dialih fungsikan untuk Kartu Pintar," kata Rio saat ditemui Kompas.com seusai rapat bersama Badan Anggaran DPRD, di gedung DPRD DKI, Kamis (25/10/2012).

Ditemui terpisah, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan satu alasan lain. Dalam perhitungannya, tingginya angka putus sekolah di jenjang pendidikan menengah salah satunya dipicu oleh ketidakmampuan masyarakat dalam hal pembiayaan. Mengingat, kebijakan pemerintah pusat dan daerah belum mampu menjamin penuh penyelenggaraan pendidikan sampai 12 tahun.

"Beban di SMA itu lebih berat karena sekolah biasanya jauh dari rumah dan memerlukan ongkos. Belum lagi kebutuhan lainnya," kata Basuki.

Diberitakan sebelumnya, dengan kartu pintar setiap siswa berhak menerima suntikan dana sebesar Rp 240.000 per bulan. Uang itu untuk menutupi kebutuhan personal para siswa, seperti uang transportasi, buku, ataupun seragam sekolah.

Bekerja sama dengan Bank DKI, kartu itu akan lahir dalam format ATM. Ke depan, semua siswa SD-SMA akan mendapatkan Kartu Pintar dengan plafon yang berbeda-beda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com