Seorang Terduga Teroris Palmerah Masih Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang terduga teroris yang ditangkap di Palmerah pada Sabtu (27/10/2012), Davit Ashari (19), masih tercatat sebagai pelajar di Sekolah Pelayaran Menengah (SPM) Tri Arga 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia terdaftar sebagai siswa kelas 3 sekolah tersebut.

"Dia (Davit) memang sekolah di sini. Ia masih duduk di kelas tiga. Biasanya dalam sehari-hari, dia menjadi siswa yang baik dan senang bergaul," kata Kepala Sekolah Tri Arga 1, Sri Suhainingsih, saat ditemui wartawan, Senin (29/10/2012).

Suhainingsih menjelaskan, Davit merupakan siswa yang memiliki kepribadian yang baik. Ia sopan terhadap guru dan dikenal pandai bergaul. Sri mengaku sangat sedih ketika mengetahui kabar penangkapan anak didiknya karena terkait kasus terorisme.

"Saya kaget dan sedih ketika dengar dari media tentang dia," ungkapnya.

Suhainingsih menyatakan belum bisa memastikan Davit akan dikeluarkan dari sekolah atau tidak. Sebab, keterkaitan Davit dengan jaringan teroris masih dalam tahap penyidikan.

Teman Davit, Muhammad Usman, juga senada dengan Sri. Menurutnya, Davit memang termasuk orang yang supel. Ia mudah bergaul dan suka bercanda. Namun, Davit sering tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas.

"Anaknya suka bolos. Seminggu masuknya paling cuma tiga hari," kata Usman.

Meskipun jarang masuk, kata Usman, Davit berada di rumah kalau tidak berangkat sekolah. Kepada Usman, dia mengaku jarang masuk sekolah karena malas belajar.

"Saya enggak menyangka Davit ditangkap Densus 88 karena terlibat teroris," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Davit ditangkap Densus 88 di kediaman rumahnya bersama dengan kakak kandungnya, Herman. Rumah tersebut berada di permukiman Gg H Sukimin Jl Palmerah Barat 2 RT 03/RW 09 No 24, Kemanggisan, Jakarta Barat.