Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelukis Tua yang Ingin Bertemu Jokowi

Kompas.com - 03/11/2012, 13:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berjalan kaki dari Stasiun Cikini, Sutanto (76) tiba di rumah dinas Jokowi, di Jalan Taman Suropati 7, sejak Sabtu pagi. Sebuah lukisan berukuran 140x80 cm terus dipegangnya.

Dalam lukisan tersebut, terpampang gambar wanita cantik dengan mobil antiknya berplat nomor AS 1936. Tampak ondel-ondel di samping mobil tersebut.

Selain itu, ada tulisan 'Selamat Datang Pak Jokowi Gubernur DKI Jakarta dan Pak Ahok, Kita Bersatu dan Berdoa Untuk Indonesia'. Lukisan itu merupakan karya kakek tua tersebut. Dia sengaja membuatnya khusus untuk Jokowi.

"Saya sengaja membuat lukisan ini untuk beliau. Saya simpatik dengan Pak Gubernur. Waktu pemilihan, saya mendoakan beliau agar sukses. Sekarang betul-betul sukses, saya melampiaskan kegembiraan saya melalui lukisan ini," kata Sutanto di halaman rumah dinas Jokowi, di Jakarta, Sabtu (3/11/2012).

Sutanto mengaku menghabiskan waktu satu bulan untuk menyelesaikan lukisannya tersebut, mulai dari 1 sampai 30 Oktober 2012. Sehari-hari dia memang bekerja sebagai seorang pelukis.

Ia senang menyalurkan hasil karyanya ke sebuah galeri seni di Kebayoran Lama. Dengan pekerjaan sehari-harinya itu, ia bersyukur dapat menghidupi isteri, dua orang anak, dan tiga cucunya yang saat ini masih tinggal serumah dengannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Rata-rata penghasilan sebulan Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Ibu menjual jajanan kecil di sekolah. Alhamdulillah masih bisa menghidupi anak-anak," katanya.

Sebelum ia menjadi pelukis, Sutanto menggantungkan nasibnya dengan bekerja sebagai pembuat poster di toko-toko material. Ia pun sudah tiga puluh tahun lamanya berurbanisasi dari Semarang ke Jakarta.

Sutanto pun menceritakan bagaimana perjalanannya dari Kelapa Gading ke Taman Suropati untuk menemui Jokowi yang dikaguminya. Menumpang kereta api listrik (KRL), ia tersasar mampir-mampir ke Stasiun Klender dan Stasiun Cikini, sampai ia kehabisan ongkos untuk pulang.

"Semoga saja hari ini bisa ketemu beliau. Karena saya sudah enggak punya ongkos pulang, beli tiket KRL, naik bus. Tadi jalan kaki dari stasiun Cikini ke rumah Bapak (Jokowi)," ujarnya.

Kakek yang menggunakan setelan batik coklat, celana panjang kotak kotak hitam putih, topi, dan sepatu kusamnya, ini bersikukuh bertemu dengan mantan Wali Kota Solo itu. Menurutnya, cuaca yang bagus di siang hari ini, cocok untuk bertemu dengan Jokowi.

Namun hingga pukul 13.00 WIB, petugas keamanan di rumah dinas Jokowi masih belum memperbolehkannya masuk karena Jokowi masih menerima tamu. Beberapa jam kemudian, seorang staf Jokowi pun keluar dari rumah dan meminta identitas Sutanto.

Lukisan itu akhirnya diterima oleh pihak Jokowi. Namun, impiannya untuk bertemu dengan Jokowi masih harus tertunda sampai waktu yang belum diketahui.

Meski begitu, Sutanto tetap mendoakan Jokowi agar cita-citanya memajukan Jakarta tercapai.

"Saya akan memberikan beliau semangat dan mendoakan agar cita-citanya terkabul untuk Jakarta yang lebih maju lagi," tuturnya dengan suara pelan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com