Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman-preman Blok M Diciduk

Kompas.com - 06/11/2012, 16:40 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Selatan menggelar razia di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Target khusus dalam kegiatan ini adalah para preman yang sering melakukan pemalakan di kawasan perniagaan tersebut.

"Hari ini kami mengadakan operasi preman dan penyakit masyarakat karena banyak info dari masyarakat yang menjadi korban tindak kejahatan di kawasan ini," ujar Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2012).

Aparat yang berasal dari beberapa unit berbeda, seperti Reskrim, Resmob, dan Jatanras, bergerak dari Polres Metro Jakarta Selatan pada pukul 12.30 WIB. Mereka lantas melakukan penyisiran mulai dari kawasan sekitar Terminal Blok M.

Dari lokasi tersebut, petugas mengamankan tujuh preman. Tiga orang pertama yang dibekuk adalah Nizar M Habibi (27), warga Mampang; Sukro (23), warga Serpong; dan Agus Hardi (18), warga Bogor.

Nizar dan Agus diamankan dalam kondisi setengah sadar, diduga lantaran baru mengonsumsi narkoba. Sementara itu, Sukro diamankan bersama dua bungkus silet.

"Saya ngamen sambil atraksi silet," kilah Sukro saat diperiksa petugas di Pos Polisi Blok M Square.

Menurut pihak kepolisian, Sukro diduga sebagai pelaku pencopetan dengan modus menyilet tas warga yang melintas, kemudian mengambil barang bawaan mereka tanpa disadari.

"Dia gunakan untuk menyilet tas orang yang lewat, dan barangnya diambil," kata Hermawan.

Hingga pukul 14.30, petugas yang datang dengan berpakaian preman telah menangkap 35 preman. Di antara mereka terdapat juga seorang yang tertangkap basah sedang mencopet dan satu penjual minuman keras jenis ciu.

Kelompok preman ini kemudian digiring ke Markas Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan. Kepala Satreskrim menjanjikan akan terus menggiatkan operasi serupa di masa mendatang.

"Tidak akan dilaksanakan sekali saja karena ini pusat aktivitas masyarakat," kata Hermawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com