Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Kelurahan Prioritas Peluncuran Kartu Sehat

Kompas.com - 07/11/2012, 12:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Ibu Kota boleh sedikit bernapas lega. Di tengah impitan hidup yang semakin ketat, pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera merealisasikan pembuatan Kartu Jakarta Sehat. Kartu "sakti" ini memungkinkan semua warga Jakarta mendapatkan layanan kesehatan secara penuh dan gratis.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan, peluncuran Kartu Jakarta Sehat akan dilakukan pada Sabtu (10/11/2012). Setelah selesai dicetak, kartu ini akan disalurkan ke enam kelurahan kumuh dan padat penduduk. Kelurahan-kelurahan ini merupakan wilayah prioritas utama penyebaran kartu tersebut. Penyebaran di wilayah lain akan menyusul di kemudian hari.

"Enam kelurahan itu adalah Tanah Tinggi, Bukit Duri, Manggarai, Pademangan Timur, Marunda, dan Tambora," kata Dien saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Rabu (7/11/2012). Enam kelurahan kumuh dan padat penduduk tersebut menjadi prioritas utama karena dianggap menjadi kantong-kantong kemiskinan dengan potret kesehatan yang buruk.

Pada dasarnya kartu ini dapat digunakan warga untuk mendapatkan layanan kesehatan secara gratis pada segala jenis penyakit. Kartu itu baru berlaku jika warga pemegang kartu bersedia menjalani pengobatan di puskesmas atau rawat inap di rumah sakit umum daerah (RSUD) kelas tiga. Kalaupun ruang rawat inap di RSUD kelas tiga sudah penuh sehingga tak dapat menampung pasien lagi, maka pasien dengan kartu tersebut akan di-upgrade ke RSUD kelas dua.

Penyebaran Kartu Jakarta Sehat akan dilakukan secara bertahap, sampai akhir tahun ini akan diluncurkan hingga 3.000 kartu. Semua warga DKI berhak memiliki kartu ini dengan cara mendaftarkan diri ke puskesmas. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, kartu ini dipetakan hanya untuk 4,7 juta warga Ibu Kota. Angka tersebut setara dengan jumlah warga miskin di Jakarta. "Warga harus daftar aktif ke puskesmas, kita catat dan ada bukti serah terimanya," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com