Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Baru Dibangun, Atap Kelas Ambruk

Kompas.com - 08/11/2012, 06:46 WIB

Warga di RT 006 RW 003, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, kaget dengan munculnya suara dentuman sangat keras pada Selasa (6/11) malam. Semula mereka mengira suara itu pertanda terjadi gempa. Namun, setelah diperiksa, sumber suara itu datang dari robohnya atap empat lokal kelas di SD Negeri 03 Rawamangun yang baru selesai dibangun.

”Saya kira bakal ada gempa, soalnya suara dentumannya keras sekali,” kata Firman (30), seorang warga, Rabu (7/11).

Beruntung, kata Firman, atap itu roboh selagi proses renovasi masih berlangsung dan sekolah kosong dari kegiatan belajar. Siswa di sekolah itu melaksanakan proses belajar dengan menumpang di sekolah lain, yaitu di SMP Negeri 74 Rawamangun.

”Bagaimana jadinya kalau atap itu roboh saat ruangannya sudah digunakan siswa untuk belajar. Tentu itu bisa mencelakai siswa,” katanya memberikan komentar.

Saat dimintai konfirmasi, baik mandor maupun pekerja yang sedang merenovasi SDN 03 itu tak ada yang bersedia dimintai keterangan. Pintu pagar sekolah di bagian depan dan belakang digembok. Wartawan hanya dapat melihat pekerjaan pembangunan di sekolah itu dari halaman SDN 07 di sebelahnya.

Baru setelah didesak, salah seorang pekerja bersedia membukakan gembok di pagar belakang. ”Jangan lama-lama lihatnya karena kami mau melanjutkan pekerjaan,” kata pekerja itu.

Di dalam area SDN 03 itu tampak empat lokal yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan. Sebagian dindingnya telah dicat kuning dan oranye, tetapi atapnya masih belum terpasang. Lazimnya pada pembangunan rumah maupun gedung, pengecatan dinding dilakukan setelah atap bangunan terpasang sehingga hasil pengecatan aman dari guyuran hujan.

Kejanggalan

Kejanggalan proses pembangunan itu terjawab dengan adanya material atap dan genteng yang hancur dan ditumpuk di halaman sekolah. Di dalam timbunan material itu diperkirakan lebih dari 200 genteng berglazur seharga Rp 8.000 per buahnya yang pecah dan hancur. Di antara timbunan itu juga ditemukan potongan aluminium yang biasa digunakan sebagai rangka atap. Namun, tidak ditemukan balok kayu atau potongan beton yang biasa digunakan sebagai kuda-kuda atau penyangga konstruksi atap.

Dongan, salah seorang pekerja, mengaku, tak terjadi apa pun pada pekerjaan renovasi bangunan sekolah itu. Dengan mengucap seenaknya, dia mengatakan, atap di empat lokal bangunan sekolah yang sedang direnovasi itu sengaja dirobohkan.

Menurut Dirman, penjaga SDN 07, hingga Selasa siang, keempat lokal di SDN 03 yang sedang direnovasi itu sudah dilengkapi atap. ”Hampir seluruh bagian atapnya sudah dipasangi genteng. Ketika Selasa malam, itu seluruh atapnya roboh,” katanya.

Salah seorang guru SDN 07, Mustopo, yang sempat mengamati pembangunan SDN 03, mengungkapkan, konstruksi atap empat lokal yang sedang direnovasi di SDN 03 itu didominasi material aluminium atau baja ringan.

Saat dihubungi beberapa kali lewat telepon untuk dimintai konfirmasi, Kepala Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur Nasrudin tidak juga menjawab. Pesan melalui layanan pesan singkat (SMS) untuk konfirmasi juga tidak dibalas. Malah saat dihubungi kembali menjelang sore hari, nomor telepon seluler Nasrudin tidak aktif. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com