Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 2,1 Miliar untuk Renovasi Rumah Si Pitung

Kompas.com - 08/11/2012, 16:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bangunan dan pagar yang ada di sekitar rumah Si Pitung, kini tengah direnovasi. Bangunan tersebut terletak di Jalan Marunda Pulo RT 01 RW 07, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Rumah Si Pitung termasuk dalam cagar budaya. Si Pitung adalah tokoh sejarah masyarakat Betawi pada masa kolonial Belanda.

Namun, bukan bangunan utama (rumah si Pitung) yang kini sedang dipercantik, melainkan hanya pada bangunan lain dan halaman serta gerbang atau pagar yang ada di sekeliling 'kompleks' rumah Si Pitung. Untuk itu, dana yang digelontorkan sebesar Rp 2,1 miliar.

"Kami berusaha memperindah dan mempercantik rumah Si Pitung ini. Jadi, semacam penyempurnaan bangunan," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara Sahat Sitorus kepada wartawan, Kamis (7/11/2012) siang.

Menurut Sahat, bagian pagar yang mengelilingi bangunan dengan luas halaman sekitar 800 meter persegi itulah yang sedang dalam proses renovasi dan akan diganti. Pagar tersebut nanti akan diubah, sesuai dengan bentuk bangunan rumah Si Pitung agar bisa tampak mencirikan rumah khas dari Betawi.

"Pagar atau gapura itu nanti diganti seluruhnya yang mengelilingi area rumah Si Pitung itu, dengan pagar yang lebih artistik, tentunya dengan ornamen khas Betawi," ujar Sahat.

Kemudian toilet, yang awalnya berdiri di sisi selatan area tersebut, akan dihilangkan. Nantinya akan dibangun pintu masuk di sebelah selatan, menggantikan pintu yang saat ini berdiri di sisi barat.

Bangunan serbaguna atau ruang foto dan perpustakaan yang berdiri di sisi utara akan diperbaiki pada bagian lantai. Lantai satu di bangunan ruangan foto akan diperbaiki dengan mengganti keramik baru.

Di lantai dua pada bangunan foto dan perpustakaan, lantai yang terbuat dari kayu pada bagian dasar akan menggunakan bahan material semen, tetapi tetap dberi alas kembali dengan kayu yang baru.

Saat Kompas.com melihat situasi di dalam ruangan rumah Si Pitung, akibat usia bangunan yang sudah tua, beberapa bagian kayu tampak sudah termakan usia. Maklum, bangunan itu sudah ada dan berdiri sekitar beberapa abad lalu. Meski demikian, bangunan tersebut tetap masih terlihat kokoh berdiri dengan material terbuat dari kayu.

Walaupun berada di dekat bibir pantai, suasana sejuk dari angin sepoi-sepoi bisa dirasakan di dalam rumah Si Pitung, yang dibangun dengan model bangunan layaknya rumah panggung. Berbagai benda peninggalan sejarah tampak masih dipajang di dalam rumah yang dilapisi cat berwarna coklat itu.

Untuk perbaikan rumah Si Pitung, Sahat mengatakan, memang sudah ada rencana ke arah sana. Namun, saat ini pihaknya masih fokus pada renovasi pada sekitar rumah Si Pitung.

"Tapi kami pastikan akan menganggarkan perbaikan untuk bangunan rumah Si Pitung itu," ujarnya.

Dengan begitu, Sahat berharap dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung, selain juga untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Selama proses renovasi yang berlangsung pada 30 Oktober 2012 hingga 14 Desember 2012 ini, rumah Si Pitung ditutup untuk sementara. Rencananya, jika rehabilitasi tersebut selesai, kata Sahat, maka pihaknya akan meningkatkan promosi cagar budaya tersebut.

"Tahun depan kami memprogramkan ada pagelaran. Nantinya akan melibatkan masyarakat, karang taruna, pelajar, dan lainnya. Setiap akhir pekan itu ada lebih kurang 700 pengunjung. Untuk target dari jumlah itu bisa meningkat 30 persen nanti," ujar Sahat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com