Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debit Air dari Tanggul Kali Laya Masih Deras

Kompas.com - 13/11/2012, 19:32 WIB
Noory Okthariza

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Debit air yang keluar dari Tanggul Kali Laya, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, belum juga surut. Hingga pukul 17.00 WIB, debit air masih sama derasnya dengan yang terjadi Selasa pagi tadi.

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, Selasa (13/11/2012) sore, arus air yang deras membuat jalan aspal yang berada di sebelah tanggul mengalami keretakan parah. Demikian juga rumah warga yang dilalui air.

Pagar rumah dan bagian luar bangunan milik warga Kelurahan Tugu sedikit demi sedikit terkikis. Bongkahan batu terbawa arus hingga terbawa ke Kali Jantung yang berada di bawah Kali Laya.

Kejadian bobolnya tanggul Kali Laya terjadi sejak pukul 23.00 WIB, Senin (12/11/2012) malam. Hayatul Badri (55), merupakan warga yang menyaksikan langung jebolnya tanggul tersebut. Sebab rumahnya tepat di sebelah tanggul.

Tumpukan tanah dan bebatuan yang sebelumnya menutup tanggul bergoyang hebat dan kemudian bergeser sehingga menciptakan aliran baru yang mengarahkan debit air turun ke rumah warga.

"Tanahnya bergetar, suara besar sekali ketika tanggul jebol," kata Hayatul.

Hayatul dan warga langsung berjaga malam itu juga. Tetangganya yang tinggal di seberang rumahnya kemasukan air karena beton rumah jebol.

"Air setinggi dada masuk ke rumah. Beberapa barang akhirnya rusak dan hanyut," ujar Hayatul.

Supardi, Kepala Kelurahan Tugu, menjelaskan wilayah yang terkena dampak bencana ini adalah RT 9 RW 2, RT 10 RW 2, dan RT 6 RW 16.

Supardi meminta agar warga di sekitar tanggul tidak dulu tinggal di rumah untuk mengantisipasi debit air yang lebih tinggi.

"Apalagi kalau sore ini turun hujan, sangat berbahaya," tuturnya.

Cuaca di Depok yang mendung sejak pagi tadi membuat warga khawatir karena dapat membawa air yang lebih banyak. Hingga sore tadi, anggota TNI dari Kodim 0508 Depok bersama Satgas Banjir Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok dan masyarakat sekitar bahu-membahu membuat tanggul darurat.

Tanggul tersebut terdiri dari karung pasir dan bebatuan besar yang diikat dengan kawat. Tanggul ini akan diletakkan di sebelah turap, bagian tanggul berbentuk beton yang berfungsi sebagai tempat aliran air, agar lebih kuat. Selain itu, juga untuk mengantisipasi jebolnya tanggul untuk kedua kali.

Berita terkait dapat diikuti di topik :

TANGGUL KALI LAYA JEBOL

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com