Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Loh, Sakit Hati Gimana?

Kompas.com - 14/11/2012, 12:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sengaja bersikap kritis dalam setiap rapat penyusunan anggaran untuk menyokong program tahun depan. Alasannya, Basuki ingin menyematkan semangat Jakarta baru dengan bukti konkret peningkatan kinerja para stafnya.

"Loh, sakit hati gimana? Justru kita ingin kinerja mereka naik. Kita ingin semuanya tak ada anggaran yang disia-siakan," kata Basuki di gedung Balaikota Jakarta, Rabu (14/11/2012).

Basuki juga menegaskan bahwa dirinya tidak menggunakan emosi saat rapat, yang bisa disaksikan masyarakat via situs Youtube. Menurutnya, dia hanya mendorong semua pihak untuk menyusun anggaran yang efisien.

"Bukan marah, kita cuma ingin anggaran diefisienkan. Kan selama ini tendernya selalu kurang dari 60-70 persen dari pagu anggaran. Lah, kenapa kita masih ngotot pasang pagu anggaran 100 persen?" cetusnya.

Oleh karena itu, kata dia, semua pos anggaran dipangkas nilainya hingga 25 persen. Basuki memilih sisa anggaran untuk dimanfaatkan pada program lain agar lebih tepat penggunaan dan manfaat.

"Jadi kalau ada proyek sampai Rp 10 triliun dan kita potong 25 persen kan ada kelebihan Rp 2,5 triliun. Nah, dari Rp 2,5 triliun itu kan bisa kita pakai untuk kesehatan, pendidikan, perumahan dan UKM. Itu yang kita minta," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah rapat bersama Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum, Basuki terlihat memberi arahan kepada bawahannya dengan tegas dan blak-blakan. Dalam kesempatan itu, dia juga meminta jumlah anggaran dipangkas 25 persen, dan itu berlaku untuk seluruh program di setiap dinas.

Berita terkait dapat diikuti di topik :

100 HARI JOKOWI-BASUKI

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com