Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Kei Siap Dihukum, tapi Minta Rekannya Bebas

Kompas.com - 20/11/2012, 16:58 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sidang lanjutan pembunuhan Direktur PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung, tokoh pemuda asal Maluku, John Refra Kei, menyatakan penyesalannya karena tidak bisa datang ke rumah duka setelah kematian Ayung, 26 Januari 2012.

"Saya dihubungi seorang teman yang menyarankan saya untuk jangan datang dulu karena kalau datang dikhawatirkan persoalannya jadi lain," kata John Kei dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Supradja di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (20/11/12).

Dalam keterangannya di persidangan, John Kei mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Ayung di Swiss-Belhotel, Mangga Besar, terjadi karena Ayung meminta bantuannya mengurus masalah di pabriknya. "Tapi karena saya tidak mengerti, makanya saya undang Muchlis supaya Ayung bisa berkonsultasi," kata John Kei.

Muchlis Syahab pun mengeluarkan pernyataan senada. Ia mengatakan bahwa hari itu ia memang hendak bertemu John Kei untuk meminta dana pengurusan izin mendirikan bangunan yang tengah diselesaikannya. "Saat itu John meminta saya bertemu di Swiss-Belhotel. Katanya ada sahabatnya butuh bantuan," kata Muchlis.

Muchlis pun datang ke tempat tersebut dan bertemu Ayung. Ia mengatakan, pembicaraannya dengan Ayung hanya berlangsung singkat karena ia memerlukan data-data lengkap serta surat teguran yang, menurut Ayung, dilayangkan Pemda ke perusahaan milik Ayung.

Jelang penutupan sidang, John Kei melontarkan pernyataan mengejutkan. "Jika saya memang disalahkan atas kematian Ayung, saya siap dihukum. Tapi dua teman saya ini punya istri dan anak. Mereka ikut ke Swiss-Belhotel atas ajakan saya, jadi saya minta mereka dibebaskan," katanya sambil menunjuk ke arah Josep dan Muchlis.

Sidang akan dilanjutkan Selasa (4/12/12) dua pekan mendatang dengan agenda pembacaan tuntutan terhadap ketiga tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com