Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Fani Sakit, Tertekan, dan Trauma

Kompas.com - 04/12/2012, 13:57 WIB
Firly Anugrah Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga Fani Oktora (18), gadis yang dinikahi siri oleh Bupati Garut Aceng HM Fikri dan diceraikan setelah empat hari menikah, batal mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Fani dikabarkan sakit.

Hal itu diketahui Komnas PA Arist Merdeka Sirait yang menerima pemberitahuan tersebut via SMS. Keluarga lebih memilih menemani Fani dan membatalkan pertemuan tersebut.

"Fani saat ini dalam kondisi sakit, tertekan, serta mengalami trauma atas kejadian yang dialaminya. Maka, dia membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisinya," kata Arist di Komnas PA, Selasa (4/12/2012).

Arist menerangkan, rencana kehadiran Fani dan keluarga untuk melakukan klarifikasi soal kejadian yang sebenarnya dialami Fani. Menurut pihak keluarga, kata Arist, statement yang diberikan Bupati Garut tidak seimbang dan cenderung memojokkan Fani sehingga dibutuhkan penanganan khusus terhadap Fani untuk memulihkan kondisi psikologisnya dan penanganan serta pengawalan hukum yang tepat terhadap kejadian yang dialami perempuan kelahiran Oktober 1994 itu.

Secepatnya, kata Arist, Komnas PA akan menghubungi pihak keluarga Fani membantu menangani trauma Fani karena dicerai Bupati Garut setelah empat hari menikah. Saat menikah pada 14 Juli 2012, Fani baru berusia 17 tahun.

Sebelumnya, kisah Fani Oktora yang dicerai Bupati Garut Aceng HM Fikri pada 17Juli 2012 lalu mencuat ke publik. Bukan hanya karena kisah perceraiannya yang hanya berumur empat hari, melainkan juga alasan Aceng menceraikan Fani karena sudah tidak perawan dan menceraikannya dengan talak tiga hanya melalui pesan singkat (SMS).

Fani mengaku rela menikah dengan orang nomor satu di Garut tersebut karena ingin melanjutkan kuliah di jurusan kebidanan. Warga Kampung Cukang Galeuh, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, itu pun baru lulus dari sebuah SMA di Sukabumi pada 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com