Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Masih Sebatas "Curhat" kepada Menkeu

Kompas.com - 04/12/2012, 18:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembahasan megaproyek mass rapid transit (MRT) antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Menkeu Agus Martowardojo berlangsung selama 75 menit. Namun, pertemuan itu belum memutuskan nasib proyek MRT selanjutnya.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyampaikan, ia turut mendampingi Agus saat bertemu Jokowi untuk membicarakan permasalahan megaproyek transportasi massal berbasis rel tersebut.

"Dalam hal itu, Gubernur menyampaikan pemaparan dan bahwa Kemenkeu siap bersinergi dan mendukung kegiatan yang dijalankan oleh Gubernur," kata Mahendra di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (4/12/2012).

Mahendra mengatakan bahwa Jokowi menyampaikan beberapa hal yang menjadi keberatannya selama ini untuk melanjutkan nasib proyek MRT tersebut. Salah satunya adalah beban tanggungan pengembalian pinjaman kepada JICA.

"Kami juga memahami info oleh Pak Gubernur, juga disampaikan ada hal-hal yang tidak mudah ditanggulangi oleh Pemprov DKI, dalam hal pembagian beban investasi dan terkait penetapan tarif. Kami meresponsnya bisa dipikirkan penjajakan langkah-langkah hal tersebut," kata Mahendra.

Mahendra pun mengaku pihaknya memahami hal yang ditakuti Jokowi dalam melanjutkan megaproyek tersebut. Namun, Mahendra menegaskan, Kemenkeu belum dapat memutuskan terkait permohonan pengurangan beban Pemprov DKI untuk membayar pinjaman kepada JICA.

Menurut Mahendra, Jokowi menawarkan pembagian 70:30, yang berarti 70 persen adalah besaran beban pengembalian pemerintah pusat kepada JICA dalam bentuk hibah dan sebesar 30 persen beban yang akan ditanggung Pemprov DKI untuk mengembalikan pinjaman JICA.

"Intinya adalah kami melihat keberlanjutan dan visibility kegiatan tadi dengan beban pemda. Di lain pihak, kami melihat lebih rinci, tentu kami tidak bisa reaktif langsung apakah setuju atau tidak setuju. Kami akan melihat ke depan bagaimana meningkatkan visibility dan keberlanjutan. Jangan sampai akhirnya persoalan numpuk di pemda," kata Mahendra.

Mahendra pun menegaskan, pertemuan Menkeu dengan mantan Wali Kota Solo tersebut baru hanya dalam proses mendengar apa saja yang menjadi hambatan Jokowi dalam memutuskan keberlanjutan MRT. Ia pun merencanakan akan ada opsi untuk melakukan negosiasi ulang MRT.

Senada dengan Mahendra, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mengaku hingga saat ini belum dapat memutuskan keberlanjutan megaproyek MRT.

"Kami memang ingin agar beban yang kami terima dari DKI itu dikecilkan dari pemerintah pusat. Tetapi, ini masih dalam proses sehingga belum bisa diputuskan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com